Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Indomie Bantuan Kemanusiaan untuk Gaza Dilempar dan Diinjak Warga Israel
15 Mei 2024 13:05 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Warga Israel menggelar unjuk rasa dengan mencegat truk bantuan makanan yang hendak menuju Gaza, Senin (13/5). Dalam video yang beredar di media sosial, salah satu truk terbuka terlihat membawa ratusan kardus Indomie.
ADVERTISEMENT
Para pendemo melempar dan menggulingkan kardus-kardus itu ke jalanan. Tak ada upaya pencegahan dari aparat keamanan, warga terus menghancurkan hingga menginjak-injak bantuan tersebut.
Belum ada informasi apakah truk itu mengangkut bantuan dari Indonesia atau bukan. Namun, dari beberapa video yang beredar, wujud kardus dan bungkus Indomie yang terlihat sedikit berbeda dengan yang diproduksi di Indonesia.
Selain di Indonesia, mi instan populer ini juga diproduksi di puluhan pabriknya di luar negeri, termasuk di Timur Tengah.
Dikutip dari Guardian, Gedung Putih turut mengecam serangan warga Israel terhadap konvoi bantuan menuju Gaza itu.
Pendemo juga membakar kendaraan di pos pemeriksaan Tarqumiya di Tepi Barat. Pada Senin (13/5) malam, foto-foto truk yang terbakar mulai beredar di media sosial.
ADVERTISEMENT
“Ini benar-benar sebuah kemarahan karena ada orang-orang yang menyerang dan menjarah konvoi yang datang dari Yordania menuju Gaza untuk mengirimkan bantuan kemanusiaan,” kata penasihat keamanan nasional AS, Jake Sullivan, kepada wartawan.
“Kami sedang mencari alat yang kami miliki untuk menanggapi hal ini,” tambahnya.
“Kami juga menyampaikan kekhawatiran kami pada tingkat tertinggi pemerintahan Israel dan ini adalah sesuatu yang tidak dapat kami terima – perilaku ini benar-benar tidak dapat diterima,” ujar Sullivan, seperti dikutip dari Guardian.
Sullivan juga merujuk pada laporan AS yang dikeluarkan mengenai kepatuhan Israel terhadap hukum HAM internasional.
Ia mencatat bahwa Israel telah menghambat pengiriman bantuan di masa lalu. Namun, mereka mengaku telah meningkatkan aliran bantuan secara memadai sehingga tidak terkena sanksi berdasarkan hukum AS.
ADVERTISEMENT
“Kami percaya bahwa ada periode selama beberapa minggu terakhir ada pembatasan bantuan yang harus diselesaikan,” kata Sullivan.
“Tetapi pada saat kami menyampaikan laporan itu, kami merasa ada cukup banyak pekerjaan yang dilakukan oleh pemerintah Israel sehubungan dengan fasilitasi bantuan kemanusiaan," tambahnya.
Polisi tidak melakukan intervensi untuk menghentikan penjarahan, meskipun empat orang termasuk seorang anak di bawah umur dilaporkan telah ditangkap.
Ini bukan pertama kalinya pemukim mencoba menghentikan aliran bantuan ke Gaza. Pekan lalu, para demonstran Israel memblokir jalan dekat kota Mitzpe Ramon untuk memprotes pengiriman truk bantuan ke wilayah tersebut.
Mereka tak terima bantuan tersebut membantu Palestina dan ingin memblokir jalur tersebut sampai semua sandera Israel dibebaskan.
Mereka juga membentuk protes dengan menyebarkan batu di seberang jalan untuk mencegah kendaraan lewat hingga menyebabkan kemacetan lalu lintas.
Pada Maret 2024, pengadilan internasional memerintahkan Israel untuk mengizinkan akses bantuan pangan tanpa hambatan ke Gaza.
ADVERTISEMENT
Upaya bantuan semakin diperumit usai penutupan sementara markas utama saluran bantuan kemanusiaan bagi warga Palestina. Selama berminggu-minggu kelompok sayap kanan Israel melakukan protes disertai kekerasan dan serangan pembakaran.
Badan PBB untuk Pengungsi Palestina mengumumkan penutupan markas besarnya di Yerusalem Timur pada Kamis (9/5). Kepala Badan UNWRA, Philippe Lazzarini, menyebut serangan dilakukan oleh “ekstremis Israel”.