Indonesia Berduka, Sudah 159 Dokter Gugur dalam Perang Lawan Corona

15 November 2020 18:16 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi virus corona. Foto: kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi virus corona. Foto: kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pandemi virus corona di Indonesia masih belum berakhir. Bahkan, pada Jumat (13/11), penambahan harian mencapai rekor tertingginya selama 8 bulan pandemi, yakni dengan 5.444 kasus.
ADVERTISEMENT
Kematian dokter pun masih terus terjadi. Wakil Ketua Umum Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dr M Adib Khumaidi menyatakan, saat ini pihaknya mencatat ada 159 dokter yang meninggal akibat corona.
“Saat ini, yang disampaikan per data 10 November 159 dokter, kemudian antara 10 (November) sampai sekarang ada 2-3 dokter yang meninggal karena COVID,” ucap Adib dalam jumpa pers virtual dari RSD Wisma Atlet, Minggu (15/11).
Menurutnya, lonjakan kasus positif di Indonesia saat ini sangat berpengaruh pada aktivitas masyarakat yang potensi penularannya sangat kuat.
“Kalau kita lihat dari lonjakan kasus, sangat terpengaruh dengan kondisi aktivitas masyarakat,” kata dia.
Adib mengatakan, pada bulan Mei hingga Agustus pihaknya mencatat lonjakan tertinggi kasus kematian terhadap dokter akibat virus corona.
ADVERTISEMENT
“Bulan Mei melonjak kasus 20 persen, Agustus 10 persen, dan saat ini sudah ada kemungkinan lonjakan kasus. Salah satu faktornya adalah yang berkaitan dengan mobilitas masyarakat, dan aktivitas yang berpotensi sebagai sumber penularan, yaitu tidak jaga jarak dan berkerumun,” tambahnya.
Oleh sebab itu, lanjut dia, untuk memutus mata rantai penyebaran virus corona ada di tangan masyarakat sebagai garda terdepan. Sehingga penerapan protokol kesehatan harus betul-betul diperhatikan.
“Pada Mei-Agustus itu adalah lonjakan kasus yang kematian kasus dokter juga terjadi. Kami tidak berharap ini akan terjadi di bulan-bulan ini,” ujarnya.
Ilustrasi dokter Foto: Pixabay