Indonesia Bisa Jadi Penengah Israel-Iran yang Lagi Memanas

26 Oktober 2024 19:47 WIB
·
waktu baca 2 menit
Pakar Hukum Internasional Hikmahanto Juwana dalam program DipTalk kumparan. Foto: Dicky Adam Sidiq/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Pakar Hukum Internasional Hikmahanto Juwana dalam program DipTalk kumparan. Foto: Dicky Adam Sidiq/kumparan
ADVERTISEMENT
Iran dan Israel semakin memanas. Teranyar, Israel menyerang target di wilayah jantung Iran, Teheran. Ini merupakan serangan yang tereskalasi dari beberapa serangan antar-dua pihak.
ADVERTISEMENT
Guru Besar Hukum Internasional Universitas Indonesia, Hikmahanto Juwana, menilai semakin tereskalasi atau tidaknya serangan dari dua pihak ini tergantung kepada respons dari Iran. Apakah Teheran akan melakukan serangan balik tanpa jeda beberapa hari atau minggu ke depan.
Menurutnya, bila Iran melakukan serangan balik secara langsung ke Israel, dan Israel langsung membalasnya, maka serangan itu akan bereskalasi menjadi perang terbuka antara Iran dan Israel.
"Tidak lagi perang antar-negara dengan kelompok," kata Hikmahanto dalam keterangannya, Sabtu (26/10).
Jika hal tersebut terjadi, maka bukan tidak mungkin negara lain akan terlibat. Seperti Amerika Serikat dan Inggris yang berada di belakang Israel, dan Rusia mendukung Iran.
Maka, lanjut dia, ada sejumlah langkah bagi masyarakat internasional untuk menyikapi kondisi tersebut. Salah satunya Indonesia, menurutnya, bisa turut terlibat sebagai penengah.
ADVERTISEMENT
"Negara ketiga seperti Indonesia turun untuk menjadi penengah. Intinya Indonesia ke AS dan meminta AS menahan Israel untuk tidak menyerang Hamas, Hizbullah maupun Iran. Sebagai imbalannya Indonesia ke Iran agar tidak melakukan pembalasan serangan Israel," kata Rektor Univ Jenderal A. Yani itu.
Langkah lainnya, yakni PBB dinilai perlu bersikap. Menurut Hikmahanto, Dewan Keamanan PBB perlu melakukan rapat darurat demikian juga Majelis Umum untuk mengeluarkan resolusi.
Kemudian, Amerika Serikat juga harus intensif melakukan lobi ke Iran maupun Israel untuk mencegah perang terjadi. "Terutama saat ini agar Iran tidak melakukan serangan balasan," ujarnya.