Indonesia dan Turki Kerja Sama Pengadaan Rudal

2 September 2024 15:14 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kemenhan tandatangani pengadaan rudal pertahanan buatan Turki. Senin (2/9). Foto: Dok: Kemenhan
zoom-in-whitePerbesar
Kemenhan tandatangani pengadaan rudal pertahanan buatan Turki. Senin (2/9). Foto: Dok: Kemenhan
ADVERTISEMENT
Kementerian Pertahanan Republik Indonesia (Kemenhan RI) bekerja sama dengan Republikorp menandatangani kontrak kerja sama pengadaan Rudal Permukaan ke Permukaan "Çakir" dan Rudal Pertahanan Udara "Sungur", buatan Turki.
ADVERTISEMENT
Penandatanganan itu dilakukan oleh Kepala Badan Sarana Pertahanan, Marsdya TNI Yusuf Jauhari dan Founder Republikorp Indonesia, Norman Joesoef, di depan Menhan Prabowo Subianto dan Secretary of Turkish Defence Industries, Haluk Görgün.
"Kerja sama pengadaan rudal ini merupakan langkah penting dalam membangun industri pertahanan nasional yang mandiri. Dengan kemitraan ini, pemerintah tidak hanya akan memiliki industri pertahanan yang kuat, tetapi juga memperkuat posisi Indonesia di panggung industri pertahanan internasional," kata Norman, dalam keterangannya, Senin (2/9).
Selain menandatangani pengadaan rudal, Republikorp juga menandatangani kerangka kerja sama dengan dua pabrik senjata Turki, ASELSAN dan ROKETSAN.
Bersama ASELSAN, Indonesia akan mengembangkan Sistem Kendali Jarak Jauh (RCWS), sementara ROKETSAN akan mendirikan fasilitas Maintenance, Repair, and Overhaul (MRO), serta produksi rudal Cakir, Atmaca, dan Hisar.
ADVERTISEMENT
“Kerja sama ini tidak hanya akan meningkatkan kapabilitas pertahanan kita tetapi juga mentransfer teknologi penting dari Turki ke Indonesia, yang akan memberikan dampak signifikan terhadap kemampuan pertahanan kita," kata Norman.
Sebelum pengadaan rudal dengan Turki, Republikorp telah berhasil membangun kemitraan strategis terkait persenjataan seperti LIG Nex1 dari Korea Selatan dan mitra dari Slovakia.
Selain itu, Republikorp juga tengah mengembangkan kerja sama dengan perusahaan perakitan kapal selam Italia, Drass Galeazzi S.R.L dan Fiocchi Munizioni S.p.A untuk produksi amunisi.
"Dengan memproduksi peralatan dan senjata sendiri, kita dapat mengurangi ketergantungan pada negara lain, mencegah risiko embargo atau sanksi, dan memiliki kontrol penuh atas teknologi dan strategi militernya. Hal ini memungkinkan respons yang lebih cepat terhadap ancaman dan memastikan kerahasiaan serta keamanan teknologi pertahanan,” tutup Joesoef.
ADVERTISEMENT
Pada tahun ini, Republikorp juga tengah membangun manufaktur industri pertahanan di Subang, Jawa Barat. Fasilitas ini menjadi ujung tombak inovasi dan keberlanjutan dalam pengembangan senjata, amunisi, serta kendaraan taktis listrik modern, yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan TNI di masa depan.