Indonesia Diyakini Bakal Jadi Penentu Politik Global saat Anies Jadi Presiden

8 Januari 2024 11:43 WIB
·
waktu baca 2 menit
Calon presiden nomor urut 01 Anies Baswedan menyampaikan gagasannya saat debat debat ketiga Pilpres 2024 di Istora Senayan, Kompleks GBK, Jakarta Pusat, Minggu (7/1/2024). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Calon presiden nomor urut 01 Anies Baswedan menyampaikan gagasannya saat debat debat ketiga Pilpres 2024 di Istora Senayan, Kompleks GBK, Jakarta Pusat, Minggu (7/1/2024). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Anies Baswedan akan menggeser posisi Indonesia dari sebagai "penonton" menjadi lebih berperan sebagai penentu politik global yang didasarkan pada nilai-nilai perdamaian, kesetaraan, demokrasi, dan nilai-nilai universal lainnya.
ADVERTISEMENT
Hal ini disampaikan dosen Hubungan Internasional FISIP Universitas Nasional (Unas) Jakarta, Robi Nurhadi, terkait Debat debat Pilpres 2024, Minggu (7/1) yang membahas tema pertahanan, keamanan, hubungan internasional, dan geopolitik.
“Proposal perubahan posisi politik tersebut akan menarik pemilih Indonesia yang sudah lama merindukan peran Indonesia yang hebat era Soekarno dengan Konferensi Asia-Afrika (KAA) tahun 1955-nya, Djuanda dengan Deklarasi Hukum Laut-nya, dan Adam Malik dengan ASEAN-nya,” ujar Robi, Senin (8/1).
Menurut dia, dalam bahasa seorang globalis, Immanuel Wallerstein, langkah Anies ini akan menggeser Indonesia dari posisi semi periphery menjadi core state (negara pengendali).
“Artinya, Indonesia akan naik kelas. Perhatian Dunia Selatan kepada Indonesia bukan sekadar ingin bekerja sama, melainkan juga akan mendorong Indonesia menjadi pemimpin polar,” papar Robi.
ADVERTISEMENT
Anies, kata dia, memperkenalkan soft power, kepanglimaan dalam multitrack diplomacy, dan memperkuat presensi internasional.
“Soft power merupakan kekuatan-kekuatan yang berbasis pada kepemimpinan gagasan di ruang publik dan kehadiran "label" suatu negara di berbagai belahan dunia, bisa berbentuk kuliner (nasi padang, warteg dan lain-lain), seni-budaya (lagu dan penyanyinya seperti Putri Aryani, film, lifestyle, dan lain-lain), olahraga, dan kontribusi para diaspora Indonesia di berbagai negara,” ujar Robi.
(AI)