Indonesia Kecam Pembunuhan Jurnalis Al-Jazeera di Tepi Barat

12 Mei 2022 15:50 WIB
ยท
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Orang-orang membawa jenazah dan jaket antipeluru dari reporter Al Jazeera Shireen Abu Akleh, yang terbunuh oleh tembakan tentara Israel selama serangan Israel, di Jenin di Tepi Barat yang diduduki Israel, Rabu (11/5/2022). Foto: Mohamad Torokman/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Orang-orang membawa jenazah dan jaket antipeluru dari reporter Al Jazeera Shireen Abu Akleh, yang terbunuh oleh tembakan tentara Israel selama serangan Israel, di Jenin di Tepi Barat yang diduduki Israel, Rabu (11/5/2022). Foto: Mohamad Torokman/REUTERS
ADVERTISEMENT
Pemerintah melalui Kementerian Luar Negeri menyampaikan pernyataan terkait tewasnya Shireen Abu Akleh. Jurnalis Al-Jazeera asal Palestina itu ditembak mati militer Israel.
ADVERTISEMENT
"Indonesia mengutuk keras pembunuhan jurnalis Al-Jazeera Shireen Abu Akleh di daerah pendudukan Tepi Barat pada 11 Maret 2022," ucap jubir Kemlu Teuku Faizasyah dalam konferensi pers di kantor Kemlu, Kamis (12/5/2022).
Juru bicara Kemlu RI, Teuku Faizasyah, dalam konferensi pers virtual di Kemlu RI, Jakarta, Kamis (20/1/2022). Foto: Kemlu RI
Faizasyah menegaskan, pelaku pembunuhan keji terhadap Shireen harus segera diungkap.
"Kami menyerukan investigasi insiden dan harus ada investigasi yang menyeluruh," papar Faizasyah.
"Kami juga kembali juga menekankan perlunya dicari solusi terhadap invasi Israel yang terus berlanjut di daerah pendudukan," sambung dia.
Shireen Abu Akleh, wartawan Al Jazeera yang tewas akibat ditembak di kepala saat meliput serangan Israel di Tepi Barat. Foto: Twitter/@PalestinePDP
Nyawa Shireen melayang pada Rabu (11/5/2022). Saat itu, Shireen sedang meliput aksi kekerasan yang terjadi di wilayah permukiman di Jenin, Tepi Barat.
Shireen ditembak oleh Israel meski sudah mengenakan rompi dan helm bertuliskan pers.