Indonesia Mengglobal, Komunitas yang Mengajak Anak Muda Go Global

9 April 2021 12:01 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Logo Indonesia Mengglobal. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Logo Indonesia Mengglobal. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Kompetensi anak muda di level global menjadi faktor penting dalam memajukan sumber daya manusia. Meski begitu, informasi berkaitan dengan belajar dan bekerja di luar negeri masih terbatas.
ADVERTISEMENT
Berawal dari kondisi ini, sejumlah pelajar WNI yang kuliah di Stanford University Amerika Serikat menginisiasi Indonesia Mengglobal (IM) pada 2012.
Tujuan dari IM adalah untuk membagikan informasi dan cerita seputar perkuliahan dan pengalaman diaspora Indonesia dalam berkarya di luar negeri.
Kini, IM telah menerbitkan lebih dari 1.500 artikel di laman websitenya. Artikel tersebut ditulis oleh lebih dari 900 kontributor dari berbagai negara. Ada nama Nadiem Makarim, Maudy Ayunda, Tasya Kamila, dan Alyssa Soebandono dalam daftar penulis kontributor IM.
Presiden Indonesia Mengglobal, Dwinanda Ardhi, mengatakan semua kegiatan yang dilakukan IM adalah tidak berbayar. Selain itu, komunitas ini juga dijalankan dengan model kerelawanan. Meski begitu, komunitas ini telah terdaftar sebagai yayasan.
Kegiatan event pendidikan yang dilakukan oleh Indonesia Mengglobal. Foto: Indonesia Mengglobal
“Pada 2017 menjadi yayasan. Di tim manajemen 2021/2022, Ada 40 relawan di lebih dari 15 kota dan 10 negara di 3 benua,” ujar Presiden Indonesia Mengglobal, Ardhi, dalam media visit di kumparan, Kamis (1/4).
ADVERTISEMENT
Selain memberikan informasi sekolah dan bekerja di luar negeri, IM memiliki program seminar pendidikan. Sebelum ada pandemi corona, kegiatan ini dilakukan secara offline dengan bekerja sama dengan kampus dan sejumlah lembaga.
Mentorship menjadi program andalan IM dalam membantu anak muda Indonesia untuk mewujudkan impiannya ke luar negeri.
Tim Indonesia Mengglobal melakukan media visit ke kumparan secara virtual. Foto: Dok. Istimewa
Dalam program ini, peserta (mentee) akan dipasangkan dengan mentor yang telah berpengalaman. Mentee akan dibimbing dalam menyusun rencana studi dan sejumlah dokumen lainnya.
Program mentorship IM ini diselenggarakan secara gratis. Akan tetapi, peserta wajib mengikuti serangkaian seleksi untuk mengikuti program tersebut.
Hingga kini, lebih dari 350 mentee mengikuti program tersebut. Beberapa di antaranya berhasil masuk kampus top dunia seperti Harvard University, University of Pennsylvania, Columbia University, dan Duke University.
ADVERTISEMENT
Untuk memperluas jangkauan informasi, IM bekerja sama dengan kumparan untuk membagikan pengalaman, tips, dan informasi seputar beasiswa dan kuliah di luar negeri. kumparan menjadi media pertama dalam program ini.
Kegiatan event pendidikan yang dilakukan oleh Indonesia Mengglobal. Foto: Indonesia Mengglobal
“Kerja sama dengan kumparan merupakan strategis karena kami juga ingin menjangkau ke Indonesia Timur. Ingin juga membantu di Indonesia Timur mempersiapkan aplikasi sekolah dan beasiswa luar negeri,” pungkas Ardhi.
Pada tahun ini, IM juga berkomitmen untuk memberikan dukungan pendanaan untuk tes persiapan aplikasi sekolah dan beasiswa, misalnya tes bahasa, untuk beberapa mentee terpilih.