Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Indonesia Minta Kekerasan di Suriah Dihentikan setelah Assad Tumbang
16 Desember 2024 14:23 WIB
·
waktu baca 1 menitADVERTISEMENT
Indonesia mendorong dihentikan kekerasan di Suriah setelah tumbangnya rezim Presiden Bashar al-Assad sepekan lalu.
ADVERTISEMENT
Sebelum rezim Assad jatuh, perang saudara pecah selama 10 tahun di Suriah. Rezim Assad merespons siapa pun yang mencoba mengusik kekuasaannya dengan brutal. Akibatnya ratusan ribu orang tewas yang sebagian besar di antaranya adalah warga sipil.
Jubir Kemlu Roy Soemirat menegaskan, apa yang terjadi di Suriah menjadi perhatian Indonesia.
“Indonesia terus dan akan terus memantau perkembangan situasi di Suriah dan selalu konsisten untuk mendorong agar seluruh pihak yang ada di Suriah segera dapat menghentikan kekerasannya,” ucap Roy dalam press briefing mingguan Kemlu di kantornya, Jalan Pejambon, Jakarta, Senin (16/12).
Roy juga mendorong para pihak yang sedang dalam konflik di Suriah agar menghormati gencatan senjata serta mematuhi resolusi Dewan Keamanan PBB.
ADVERTISEMENT
“Indonesia selalu mendorong penyelesaian politik yang bersifat inklusif melibatkan seluruh pihak stakeholder yang ada di Suriah dan tetap menghormati kedaulatan kemerdekaan persatuan dan integritas wilayah Suriah,” ungkap Roy.
“Kita juga terus mendukung inisiatif Perserikatan Bangsa-bangsa untuk terus menghidupkan kembali perundingan damai di Suriah,” lanjutnya.
Saat ini setelah rezim Assad tumbang, Kemlu menyatakan kondisi keamanan Suriah belum stabil. Israel bahkan ratusan kali menyerang Suriah dan mencaplok wilayahnya.