Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.2
13 Ramadhan 1446 HKamis, 13 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Indonesia Protes ke Australia atas Pengibaran Bendera OPM di KJRI
7 Januari 2017 10:32 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:19 WIB
ADVERTISEMENT

Pemerintah Indonesia telah melayangkan protes kepada Australia terkait pengibaran bendera Organisasi Papua Merdeka (OPM) di Konjen RI Melbourne. Insiden ini terjadi di tengah hubungan kedua negara yang memanas.
ADVERTISEMENT
"Pemerintah RI telah menyampaikan protes ke pemerintah Australia dan meminta agar pelaku segera ditangkap dan dihukum secara tegas sesuai hukum yang berlaku," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Indonesia, Arrmanatha Nasir, kepada kumparan, Sabtu (7/1).
Arrmanatha mengatakan insiden ini terjadi tengah hari pada Jumat (6/1), ketika para diplomat Indonesia shalat Jumat. Seorang pria tidak dikenal masuk ke KJRI setelah memanjat pagar apartemen di samping kantor diplomat itu.
Di dalam, pria itu mengibarkan bendera bintang kejora OPM. Foto-foto dan video aksi pria tersebut diunggah di Facebook para aktivis kemerdekaan Papua.
Menurut Arrmanatha, perlindungan perwakilan diplomatik dan konsuler Indonesia seharusnya menjadi tanggung jawab pemerintah Australia. Perkara ini diatur oleh Konvensi Wina tahun 1961 dan 1963 mengenai hubungan diplomatik dan konsuler.
ADVERTISEMENT
"Untuk itu Pemerintah RI meminta kepada Australia untuk memastikan dan meningkatkan perlindungan terhadap semua properti diplomatik dan konsuler Indonesia," tegas Arrmanatha.
Perkara ini, lanjut dia, juga telah disampaikan melalui komunikasi langsung antara Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi dan koleganya asal Australia, Julie Bishop, pagi ini.
"Menlu Australia menyampaikan keprihatinan atas kejadian tersebut dan tegaskan bahwa peningkatan keamanan akan dilakukan," ujar Arrmanatha.
Insiden kali ini terjadi di tengah gejolak hubungan antara RI dan Australia. Sebelumnya militer Indonesia menghentikan program kerja sama dengan Australia akibat adanya material yang dianggap melecehkan kedaulatan negara.
Salah satu material yang membuat TNI berang terkait kedaulatan Indonesia di Papua Barat. Pemerintah Australia berjanji akan menyelidiki kasus ini dan menegaskan sikap mereka mendukung Indonesia atas penguasaan seluruh wilayah Papua.
ADVERTISEMENT