Indonesia Punya Cukup Banyak Alat Deteksi Virus Corona

6 Februari 2020 15:24 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko  Foto: Fahrian Saleh/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko Foto: Fahrian Saleh/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pemerintah Indonesia telah memiliki alat pendeteksi virus corona. Alat ini diharapkan dapat menjadi benteng awal untuk mendeteksi di mana saja keberadaan novel coronavirus (nCov) di Indonesia.
ADVERTISEMENT
"Bahwa Indonesia sudah memiliki alat untuk mendeteksi atas virus corona. Tadi ada profesor (Kepala Lembaga Biologi Molekuler Eijkman Kemenristekdikti, Prof Amin Soebandrio-red) yang telah menyampaikan informasi bahwa kemampuan Indonesia untuk mendeteksi kalau terjadi sesuatu karena ini," ujar Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko dalam jumpa pers soal wabah virus corona di kantor KSP, Jalan Veteran, Jakarta, Kamis (6/2).
Prof Amin Soebandrio yang hadir di kesempatan yang sama mengatakan, setidaknya ada dua jenis alat yang saat ini digunakan. Alat itu tak hanya diperuntukkan untuk mendeteksi virus corona semata.
"Alat yang dipakai untuk deteksi 2 jenis, polimery PCR dan satu lagi untuk konfirmasi, sequencing. Di Indonesia yang punya alat itu cukup banyak, bukan hanya laboratorium penelitian di perguruan tinggi tapi juga di laboratorium swasta, tapi tidak rutin periksa virus corona. Saat ini yang bisa memeriksa Litbangkes," ungkap Prof Amin pada kesempatan yang sama.
ADVERTISEMENT
Untuk mendeteksi virus corona asal Wuhan, China, Prof Amin menyebut pihaknya masih menggunakan alat deteksi virus yang sama dengan proses deteksi virus lainnya.
Seorang petugas keamanan mengguakan alat pendeteksi suhu tubuh yang dipasang di Terminal Kedatangan Internasional Bandara El Tari, NTT, Kamis (23/1). Foto: ANTARA FOTO/Kornelis Kaha
"Kami pakai itu yang 2 step screening menggunakan PCR untuk mendeteksi semua virus corona. Sehingga kalau ada virus corona di sampel pasti langsung tahu. Nah, setelah itu kalau hasilnya positif kita akan konfirmasi dengan sequencing. Harus dibandingkan," kata Prof Amin.
Khusus untuk alat tersebut, Prof Amin menyebut keseluruhan masih diimpor dari luar negeri untuk saat ini.
"Alatnya kita belum bisa bikin. Mesin PCR itu bisa dipakai untuk pemeriksaan apa saja, sequencing bisa dipakai untuk apa saja. Alatnya saja ya, itu ada di beberapa lab lain tapi reagensianya untuk mendeteksi virus secara spesifik tidak semuanya punya," tutupnya.
ADVERTISEMENT