Indonesia Sukses Jadi Tuan Rumah GPDRR, Hasilkan 7 Rekomendasi Mitigasi Bencana

14 Juni 2022 12:04 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Indonesia sukses menjadi tuan rumah kegiatan Global Platform For Disaster Risk Reduction (GPDRR) yang berlangsung selama selama 5 hari, pada 23-27 Mei 2022, di Bali.
Forum internasional ini secara resmi dibuka oleh Presiden RI Joko Widodo dan dihadiri oleh ribuan delegasi asing dari 185 negara. Dalam sambutannya, Jokowi mengatakan, Indonesia mengusung konsep sustainable resilience (ketangguhan berkelanjutan).
"Indonesia menawarkan kepada dunia konsep resiliency berkelanjutan sebagai solusi untuk menjawab tantangan risiko sistemik menghadapi semua bentuk bencana, termasuk menghadapi pandemi, dan sekaligus mendukung implementasi pembangunan berkelanjutan," terang Jokowi.
Ketangguhan berkelanjutan membutuhkan budaya dan kelembagaan siaga bencana yang antisipatif, responsif, dan adaptif. Jokowi juga mendorong kelembagaan pemerintahan dan sosial yang tanggap bencana menjadi prioritas bersama.
Setiap negara perlu berinvestasi dalam sains, teknologi, dan inovasi demi mencapai ketangguhan. Upaya tersebut meliputi jaminan akses pendanaan dan transfer teknologi.
Menurut Jokowi, investasi demikian dapat melahirkan koordinasi dan infrastruktur data yang tepat sasaran dan efisien. Langkah tersebut memungkinkan dunia berbagi pengetahuan dan tindakan antisipatif. Data yang mumpuni dapat mengantisipasi, mencegah, dan merespons risiko bencana sebelum berubah menjadi bencana besar.

Hasilkan Rekomendasi Mitigasi Bencana

Presiden Joko Widodo memberi sambutan saat membuka Global Platform for Disaster Risk Reduction (GPDRR) 2022 di BNDCC, Nusa Dua, Bali, Rabu (25/5/2022). Foto: Wahyu Putro A/ANTARA FOTO
GPDRR merupakan pertemuan global khusus kebencanaan. Forum ini menghadirkan aktor dari semua tingkatan masyarakat. Mereka mendiskusikan dan menyusun strategi membangun ketahanan masyarakat.
Di hari terakhir perhelatan, forum internasional ini pun akhirnya menghasilkan 7 rekomendasi mitigasi bencana sebagai berikut.
1. Pengurangan Risiko Bencana.
2. Perubahan Sistemik yang dapat memperhitungkan Kerugian.
3. Mencermati Tingkat Emisi.
4. Menerapkan Pendekatan Partisipatif dan berbasis HAM.
5. Memastikan bahwa setiap orang akan dilindungi sistem Peringatan Dini.
6. Potensi Pembelajaran & Pandemi COVID-19 harus diterapkan.
7. Pelaporan yang Komprehensif & Sistematis terhadap semua target kerangka kerja Sendai.
Selain tujuh rekomendasi mitigasi tersebut, Indonesia juga mendorong penguatan Kolaborasi Internasional agar lebih sadar bencana dan pentingnya edukasi untuk pengurangan risiko.
Mau tahu lebih lanjut mengenai forum ini? Simak video di atas ya.
Artikel ini merupakan bentuk kerja sama dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia