Indonesiana: Kanal Media Khusus Budaya yang Diluncurkan Kemendikbudristek

13 September 2021 11:45 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi tarian daerah sebagai kebudayaan Indonesia. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi tarian daerah sebagai kebudayaan Indonesia. Foto: Shutterstock
Guna mewadahi, mengintegrasikan, serta mempromosikan karya dan ekspresi budaya masyarakat Indonesia, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menghadirkan kanal media khusus budaya bernama Indonesiana. Mendikbudristek, Nadiem Makarim, menuturkan, Indonesiana merupakan salah satu upaya pemerintah dalam mewujudkan visi kemajuan kebudayaan di Indonesia.
Nadiem memaparkan, Indonesia menjadi negara pertama di dunia yang memiliki Indeks Pembangunan Kebudayaan (IPK) untuk mengukur kemajuan kebudayaan. Dalam mengukur IPK, aspek yang dinilai adalah warisan budaya, ketahanan sosial budaya, pendidikan, ekonomi budaya, gender, budaya literasi, dan ekspresi budaya.
"Skor IPK mengalami kenaikan dari 2018 ke 2019, namun nilai aspek ekspresi budaya masih rendah, yakni 37,14 dari rentang nilai 0 sampai dengan 100. Sebab, media yang menjadi sarana pembelajaran, wadah ekspresi, dan interaksi budaya Indonesia masih terbatas. Sudah saatnya bangsa ini memiliki pustaka keragaman budaya Indonesia yang berkualitas," jelas Nadiem saat peluncuran Indonesiana secara virtual.
Indonesiana dapat diakses secara langsung melalui laman indonesiana.tv, siaran televisi jaringan Indihome saluran 200 (SD) dan 916 (HD), serta media sosial Indonesiana TV. Kanal budaya ini juga didukung oleh pemerintah negara maju, di antaranya Arirang TV dari Korea Selatan dan BBC Culture dari Inggris.
Ilustrasi wayang sebagai kebudayaan Indonesia. Foto: Shutterstock
"Kemendikbudristek menghadirkan Kanal Indonesiana karena belum adanya media resmi dari Indonesia yang menjadi wadah diplomasi budaya secara internasional. Padahal, negara-negara maju sudah memiliki media kebudayaan terintegrasi yang menjadi sarana diplomasi budaya," ujar Nadiem.
Kanal Indonesiana sebagai alat diplomasi budaya ini juga mendapatkan sambutan positif dari perwakilan berbagai negara asing. Dukungan tersebut antara lain datang dari Duta Besar (Dubes) RI untuk Inggris Raya, Desra Percaya; Dubes RI untuk Republik Rakyat Tiongkok Merangkap Mongolia, Djauhari Oratmangun; dan Dubes RI untuk Selandia Baru, Tantowi Yahya.
Tantowi mengatakan, kanal Indonesiana dapat memperluas akses bagi literasi budaya, ruang ekspresi, dan interaksi budaya Indonesia ke kancah dunia.

Kebudayaan Indonesia dikemas dengan cara unik di indonesiana.tv

Sebagai bagian dari multichannel platform Kanal Budaya Indonesia, indonesiana.tv menghadirkan berbagai keberagaman budaya yang ada di Indonesia dalam bentuk tayangan audio-visual. Tak hanya menyuguhkan konten dokumenter-dokumenter ciamik, melalui kanal ini, masyarakat juga dapat menonton drama maupun festival serta membaca berbagai artikel terkait kebudayaan Indonesia.
Menurut Nadiem, partisipasi masyarakat adalah kunci dalam menciptakan kanal budaya yang inklusif dan relevan, serta menumbuhkan rasa kepemilikan bersama atas kebudayaan Indonesia yang kaya.
Kanal indonesiana.tv. Foto: kumparan
Senada dengan Mendikbudristek, Direktur Jenderal Kebudayaan Kemendikbudristek, Hilmar Farid, mengajak masyarakat berpartisipasi dalam mengembangkan dan memanfaatkan kanal Indonesiana, terutama untuk turut aktif memberikan informasi terkait karya budaya para seniman Indonesia.
"Jadi para seniman kalau punya karya yang ingin ditampilkan bisa ditampilkan di kanal media masing-masing, cukup mention kita di Indonesiana TV. Ini ada di Tiktok dan Twitter kita. Nanti redaksi akan menghubungi. Kalau betul-betul pas dengan konsep kita, maka akan bisa langsung kerja sama. Jadi butuh peran aktif dari teman-teman semua," imbau Hilmar.
Setiap harinya, Dirjen Kemendikbudristek akan merekomendasikan konten-konten yang bisa dinikmati di indonesiana.tv. Masyarakat hanya perlu memilih jenis konten yang disukai dan menyelami Kebudayaan Indonesia dalam layar laptop maupun smartphone masing-masing.
Penasaran? Kamu bisa langsung klik di sini untuk mencobanya!
Meski saat ini Indonesiana hanya dapat diakses melalui IndiHome dan internet, Hilmar berharap Indonesiana dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat. Sementara untuk pengembangan keluar, Indonesiana diharapkan bisa menjadi platform yang mempromosikan keragaman dan kekayaan budaya Indonesia ke dunia internasional.
"Jadi kalau sekarang di sini kita bisa melihat tayangan dari berbagai negara, kita juga berharap agar kanal budaya Indonesia bisa dilihat di saluran-saluran TV kabel di luar negeri, ini menjadi sasaran di 2022-2023," pungkas Hilmar.
Artikel ini merupakan bentuk kerja sama dengan Kemendikbudristek