Info A1: Pemilih Muda Mendominasi, Bagaimana TikTok Jaga Integritas Pemilu 2024?

20 Desember 2023 20:00 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
TikTok sebagai platform digital yang sedang naik daun, banyak digunakan Generasi Z dan Milenial untuk mengekspresikan diri dan mencari konten hiburan serta informasi tentang apa saja, termasuk tentang pemilu.
ADVERTISEMENT
Melihat generasi muda akan menjadi pemain penting dalam Pemilu 2024 mendatang, penggunaan platform digital sebagai salah satu media kampanye pemilu pun turut meningkat. Mengingat, sebanyak 52 persen dari Data Daftar Pemilih Tetap (DPT) Nasional yang telah ditetapkan KPU RI tergolong pemilih muda.
Pemimpin Redaksi kumparan Arifin Asydhad (kanan), Pakar komunikasi politik Irfan Wahid (kiri) bersama Public Policy & Government Relations TikTok Indonesia Faris Mufid (tengah) pada acara Info A1 kumparan di Jakarta, Rabu (13/12/2023). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
TikTok memahami pentingnya peran platform digital dalam memberikan informasi kredibel. Dalam upayanya melawan hoaks dan misinformasi selama pemilu, TikTok secara aktif bekerja sama dengan lembaga negara penyelenggara pemilu, KPU RI dan Bawaslu RI.
Baru-baru ini, TikTok Indonesia meluncurkan Pusat Panduan Pemilu 2024, bekerja sama dengan KPU RI dan Bawaslu RI. Langkah ini adalah bagian dari komitmen TikTok mendorong integritas pemilu dan melawan penyebaran misinformasi, terutama sepanjang masa penyelenggaraan pemilu, termasuk saat pemungutan suara pada Februari 2024 mendatang.
Pusat Panduan Pemilu 2024 #SalingJaga di platform TikTok bekerja sama dengan KPU RI dan Bawaslu RI. Foto: TikTok Indonesia
Pusat Panduan Pemilu 2024 tidak hanya didukung KPU RI dan Bawaslu RI, tetapi juga melibatkan sejumlah organisasi masyarakat sipil seperti Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) dan Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (MAFINDO). Tujuannya adalah memberikan informasi yang kredibel dan otoritatif kepada pengguna TikTok.
ADVERTISEMENT
Untuk menjaga keamanan platform dari bahaya hoaks dan misinformasi, TikTok telah menyediakan kanal pelaporan khusus untuk pelanggaran terkait pemilu bersama Bawaslu RI.
Program Info A1 kumparan bersama TikTok. Foto: kumparan
Sistem moderasi konten juga terus diperkuat untuk memastikan bahwa konten yang disajikan aman dan mengandung informasi kredibel.
“Sistem moderasi kami, kalau misalnya ada upaya-upaya bot atau akun-akun yang diternakkan untuk mengamplifikasi pesan-pesan misinformasi, kami pastikan akan kami takedown,” tegas Faris Mufid selaku Public Policy and Government Relations, TikTok Indonesia, dalam wawancara khusus di program Info A1 kumparan.
Pemimpin Redaksi kumparan Arifin Asydhad (kanan), Pakar komunikasi politik Irfan Wahid (kiri) bersama Public Policy & Government Relations TikTok Indonesia Faris Mufid (tengah) pada acara Info A1 kumparan di Jakarta, Rabu (13/12/2023). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Lantas, bagaimana terkait penggunaan akun bot yang banyak dipakai saat kampanye? Bagaimana pula regulasi TikTok terkait pembelian views hingga menyikapi iklan politik di platform mereka?
Dalam Info A1 kumparan kali ini, Faris Mufid akan menjelaskan lebih detail terkait tegasnya TikTok memoderasi konten-konten hoaks dan kampanye negatif.
ADVERTISEMENT
Dipandu Pemimpin Redaksi Kumparan, Arifin Asydhad; dan praktisi komunikasi politik, Irfan Wahid atau Ipang Wahid, program talkshow 'Info A1' hadir memberikan konfirmasi tepercaya dari sejumlah isu politik terkini. Tonton episode terbaru 'Info A1' di Youtube dan web kumparan.