Inggris sebut Masih Terlalu Dini untuk Spekulasi Penyebab Ledakan Lebanon

5 Agustus 2020 14:20 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Warga berdiri di dekt mobil yang rusak akibat ledakan di daerah pelabuhan Beirut, Lebanon. Foto: Issam Abdallah/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Warga berdiri di dekt mobil yang rusak akibat ledakan di daerah pelabuhan Beirut, Lebanon. Foto: Issam Abdallah/REUTERS
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Inggris mengatakan terlalu dini untuk berspekulasi terkait dengan ledakan di Ibu Kota Beirut, Lebanon, yang telah menewaskan 100 orang tersebut.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya pada Selasa (4/8) Presiden Amerika Serikat Donald trump menduga ledakan tersebut merupakan serangan bom.
"Pemerintah Lebanon tentu saja sedang menyelidiki penyebab tragedi (ledakan itu) dan sebelum kita mendapatkan hasil penyelidikan itu, masih terlalu dini untuk berspekulasi," ucap Menteri Pendidikan Inggris, Nick Gibb pada Rabu (5/8), seperti dikutip dari Reuters.
Gibb juga mengatakan kepada media Sky bahwa Inggris sedang membahas terkait teknis bantuan yang akan ditawarkan ke Lebanon.
PM Inggris Boris Johnson Foto: Reuters/Hannah Mckay/
Sebelumnya, Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson mengatakan Inggris siap memberikan bantuan kepada Beirut.
"Gambar dan video dari Beirut malam ini mengejutkan," tulis Johnson di akun Twitter pribadinya.
"Perhatian dan doa saya bersama korban yang terperangkap dalam insiden mengerikan ini. Inggris siap memberikan dukungan dengan cara apa pun yang kami bisa, termasuk kepada warga negara Inggris yang terkena dampak, " lanjut Johnson.
ADVERTISEMENT
***
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)