Inggris Segera Masukkan Sinovac dan Covaxin ke Daftar Vaksin yang Disetujui

9 November 2021 1:13 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi vaksin corona dari Sinovac. Foto: Thomas Peter/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi vaksin corona dari Sinovac. Foto: Thomas Peter/REUTERS
ADVERTISEMENT
Pemerintah Inggris dalam waktu dekat segera memasukkan vaksin Sinovac dan Covaxin ke dalam daftar vaksin yang disetujui penggunaannya.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari Reuters, Selasa (9/11), selain Sinovac dan Covaxin, Sinopharm juga akan masuk dalam list vaksin yang disetujui di Inggris.
Sebelumnya, Inggris hanya menyetujui empat jenis vaksin. Rinciannya adalah Pfizer, Johnson & Johnson, Moderna dan AstraZeneca.
Rencananya, keputusan ini mulai berlaku 22 November mendatang. Artinya, masyarakat yang sudah menerima dosis dari tiga vaksin itu bisa masuk ke Inggris dengan leluasa.
"Aturan perjalanan sedang disederhanakan lebih lanjut karena semua orang di bawah usia 18 tahun yang telah divaksinasi sepenuhnya dapat memasuki Inggris tanpa mengisolasi diri pada saat kedatangan," tulis pernyataan Departemen Transportasi Inggris.
Bandara Southampton, Inggris Foto: Shutter Stock
Lebih lanjut, kebijakan ini menjadi kabar baik bagi negara yang menggunakan tiga vaksin itu dalam program vaksinasi mereka seperti Uni Emirat Arab, Indonesia, Malaysia hingga India.
ADVERTISEMENT
Khusus Indonesia, sebagian besar masyarakat dalam vaksinasi menggunakan vaksin Sinovac.
Meski begitu, Indonesia juga menggunakan vaksin lain dalam program vaksinasi seperti AstraZeneca, Pfizer dan Moderna.

Seputar vaksin Sinovac, Covaxin dan Sinopharm

Sinovac adalah vaksin COVID-19 produksi China. Vaksin ini paling banyak dipakai di Indonesia sejak Januari 2021.
Menurut BPOM, efikasi atau kemanjuran vaksin Sinovac berdasarkan uji klinis III di Bandung yakni 65,3 persen.
Ilustrasi vaksin corona Sinopharm. Foto: Tibor Rosta / MTI /via REUTERS
Sedangkan Sinopharm adalah vaksin berbasis inactivated buatan China pertama yang mendapat izin penggunaan darurat dari WHO.
WHO merekomendasikan agar dua suntikan vaksin Sinopharm dilakukan dengan jarak 3-4 minggu. Efikasi atau kemanjuran vaksin Sinopharm untuk kasus infeksi bergejala dan dirawat di rumah sakit diperkirakan 79 persen ketika semua kelompok usia digabungkan.
ADVERTISEMENT
Sementara vaksin Covaxin diproduksi oleh Bharat Biotech India. Covaxin diberikan dua kali dengan jarak pemberian empat pekan pada semua kelompok usia 18 tahun ke atas.
Covaxin merupakan vaksin ketujuh yang didukung WHO setelah dua vaksin mRNA Pfizer dan Moderna, vaksin vektor adenovirus AstraZeneca dan Johnson & Johnson serta vaksin dengan virus inaktif yakni Sinovac dan Sinopharm.