Ingin Pajak Jadi Stimulus Ekonomi, AMIN Akan Hapus PPH Kelompok Tertentu

4 Januari 2024 13:08 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Paslon Capres-cawapres nomor urut 1, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar alias Cak Imin, pada acara Deklarasi Dukungan Keluarga Besar HMI kepada Anies-Cak Imin, di Lippo Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (27/12/2023). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Paslon Capres-cawapres nomor urut 1, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar alias Cak Imin, pada acara Deklarasi Dukungan Keluarga Besar HMI kepada Anies-Cak Imin, di Lippo Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (27/12/2023). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
Pasangan calon presiden dan wakil presiden Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) ingin agar pajak benar-benar bisa berperan sebagai stimulus pergerakan ekonomi sekaligus pendorong kesetaraan.
ADVERTISEMENT
Hal tersebut disampaikan Wijayanto Samirin, Sekretaris Dewan Pakar Tim Nasional Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Timnas AMIN) di Jakarta (4/1/2024) ketika merespons pemberitaan di berbagai media terkait kebijakan AMIN mengenai Pajak Penghasilan (PPH).
Wijayanto menyampaikan untuk mengimplementasikan kebijakan tersebut, PPH akan dihapuskan untuk kelompok tertentu misalnya difabel, guru, pekerja sosial, tokoh yang berjasa bagi negara, pekerja seni, dan atlet nasional maupun internasional.
Selain itu batas penghasilan kena PPH juga akan dinaikkan sehingga semakin banyak masyarakat berpenghasilan rendah menikmati bebas pajak.
Terkait PPH Badan, direncanakan institusi yang bergerak di sektor tertentu, misalnya budaya, seni, sosial, dan teknologi tinggi juga akan dinolkan.
“Jadi penghapusan PPH akan dilakukan secara selektif, dengan tujuan untuk mewujudkan kesetaraan dan pertumbuhan sektor tertentu,"tuturnya.
ADVERTISEMENT
Ia menambahkan kalkulasi detail sedang dilakukan oleh Dewan Pakar dan Tim Substansi AMIN.
"Insya Allah suatu saat akan didiskusikan secara terbuka” kata Wijayanto melengkapi penjelasan tim AMIN sebelumnya yang disalahartikan seolah AMIN akan menghapuskan PPH yang saat ini mewakili sekitar 50% penerimaan negara.
(RB)