Ini 5 Kontributor Utama Penghasil Emisi Gas Rumah Kaca di Jakarta

2 November 2022 15:54 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sejumlah kendaraan bermotor melintas di Jalan Laksamana Malahayati, Jakarta, pada Rabu (7/13/2022). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Sejumlah kendaraan bermotor melintas di Jalan Laksamana Malahayati, Jakarta, pada Rabu (7/13/2022). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
ADVERTISEMENT
Jakarta tengah berupaya untuk terus menekan angka emisi. Bahkan, target ambisius pada 2030, emisi bisa ditekan hingga 50%. Lalu dari mana saja emisi gas alias polusi yang muncul di Jakarta?
ADVERTISEMENT
Kepala Pusat Kebijakan Keenergian Institut Teknologi Bandung (ITB), Retno Gumilang Dewi, menyebut terdapat lima kontributor utama penyebab meningkatnya emisi gas rumah kaca di DKI Jakarta.
Kelima kontributor utama ini adalah transportasi sebesar 46 persen, pembangkit listrik sebesar 31 persen, industri manufaktur sebesar 8 persen, rumah tangga sebesar 6 persen dan limbah padat tempat pembuangan akhir (TPA) sebesar 5 persen.
Foto udara suasana gedung bertingkat di kawasan Jalan Jendral Sudirman. Foto: ANTARA FOTO/Galih Pradipta
Menurut dia, tingkat emisi gas rumah kaca di DKI Jakarta meningkat 3 kali lipat sejak 2010 lalu.
"Kalau tidak melakukan kegiatan-kegiatan mitigasi seperti contohnya tadi ada kendaraan massal, kemudian juga tadi pindah dari yang berbasis non renewable menuju renewable, kemudian terjadi efisiensi energi di bangunan dan yang lain-lain maka itu emisinya akan naik sampai 3 kali lipat di tahun 2030 ya," ucap Retno di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (2/11).
ADVERTISEMENT
Oleh karena itu Pemprov DKI, kata dia, tengah berupaya untuk menurunkan emisi gas rumah kaca. Targetnya, pada tahun 2023 emisi gas rumah kaca bisa turun hingga 50 persen.
"Nah kalau misalkan ada kegiatan mitigasi, tadi turun [emisi GRK] kan, targetnya nanti di 2030 emisinya itu 50 persen target ambisius. Tapi kalau komitmennya 30 persen," tutur Retno.
Suasana gedung bertingkat yang terlihat samar karena polusi udara di Jakarta, Rabu (28/9/2022). Foto: Galih Pradipta/ANTARA FOTO
Sementara itu, Kepala Bidang Tata Lingkungan dan Kebersihan, Erni Pelita Fitratunnisa, menargetkan Jakarta akan menjadi kota berketahanan iklim pada 2030 mendatang.
"Hal ini merupakan bentuk komitmen Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam memberikan kontribusi aktif bagi pencapaian kontribusi yang ditetapkan secara Nasional (National Determined Contribution)," kata Erni Pelita.
Reporter: Muhammad Fadlan Nuril Fahmi