Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Ini Bukan Ibu-ibu Rumpi, Tapi Menhan Negara Eropa
18 Mei 2017 17:53 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:17 WIB
ADVERTISEMENT
Foto ibu-ibu di atas bukanlah sosialita yang sedang berpose setelah membicarakan tas Hermes keluaran terbaru. Tapi mereka adalah menteri-menteri pertahanan — posisi yang selama ini didominasi kaum pria — sejumlah negara Eropa yang tergabung dalam Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO).
ADVERTISEMENT
Dikutip dari AP, momen di atas dijepret pada 27 Februari 2014 di sela pertemuan para menhan di kantor pusat NATO di Brussels, Belgia, untuk membahas isu terkini. Foto mereka menjadi viral di Twitter kala itu.
Kelima perempuan itu adalah:
1. Roberta Pinotti, Menhan Italia. Politisi 55 tahun ini menduduki posisi strategis itu sejak 22 Februari 2014.
2. Mimi Kodheli, Menhan Albania. Ibu satu anak ini menjadi menhan sejak 15 September 2013.
3. Ursula von der Leyen, Menhan Jerman. Politisi 58 tahun yang memiliki 7 anak ini menjadi menhan sejak 2013. Ursula bahkan disebut-sebut sebagai calon penerus Kanselir Angela Merkel karena loyalitas dan sikap politiknya.
4. Ine Marie Eriksen Soreide, Menhan Norwegia. Dia menjadi menhan sejak 2013.
ADVERTISEMENT
5. Jeanine Hennis-Plashaert, Menhan Belanda. Politisi berusia 43 tahun ini menjadi menhan sejak 5 November 2012.
Hingga kini kelima wanita itu masih menduduki jabatannya.
6. Daftar menteri pertahanan Eropa anggota NATO dari kaum Hawa bertambah dengan pengangkatan Sylvie Goulard (52) sebagai Menhan Prancis pada 17 Mei 2017. Sebelumnya, Sylvie adalah anggota legislatif Uni Eropa yang berkedudukan di Brussels. (Baca: Setengah dari Kabinet Macron Perempuan, Termasuk Menhan )
Di banyak negara, menhan adalah jabatan strategis karena termasuk triumvirat, yang bersama mendagri dan menlu bisa menjadi pelaksana presiden jika presiden dan wapres tidak bisa menjalankan tugasnya secara bersamaan.
Dengan menjadi menhan, berarti para wanita ini — selain mengatur strategi pertahanan negara — harus akrab dengan para lelaki macho berseragam militer dari berbagai angkatan.
ADVERTISEMENT
Live Update