Ini FX Rudy, Preman yang Diajak Masuk PDIP oleh Megawati

11 Januari 2023 12:35 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua DPC PDIP Solo FX Hadi Rudyatmo. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Ketua DPC PDIP Solo FX Hadi Rudyatmo. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menyebut Ketua DPC PDIP Solo FX Hadi Rudyatmo alias FX Rudy sebagai preman. Hal itu disampaikannya saat berpidato dalam HUT ke-50 PDIP.
ADVERTISEMENT
Terkait hal itu, Rudy tidak menampiknya. Ia mengaku masa lalunya ialah seorang preman.
"Jadi itu berangkat dari saya mendampingi beliau (Megawati) dari 1986 sampai titik darah penghabisan. Sejak Ibu Megawati jadi ketum tetap konsisten, saya kader yang punya prinsip, sikap dan komitmen," ujar Rudy ditemui di kediamannya, Rabu (11/1).
Rudy menjelaskan sebutan preman diberikan karena ia berani dengan lawan politik PDIP. Bahkan menurutnya, Megawati sampai menangis saat di lapangan melihat Rudy melawan pihak yang mengganggu PDIP.
"Beliau tahu persis, tiap kali pergerakan beliau karena orang berani dianggap preman Ibu (Ibu Megawati). Pokoknya yang suka berantem adalah preman sampai digebuki polisi dan TNI biasa zaman dulu," kata dia.
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri memberikan pidato di HUT ke-50 PDIP di JIExpo Kemayoran, Jakarta pada Selasa (10/1/2023). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
Rudy mengatakan selalu pasang badan setiap ada yang berani melawan PDIP. Tidak jarang hal itu berujung perkelahian dan dilihat oleh Megawati.
ADVERTISEMENT
"Berani ngerecoki (mengganggu PDIP) saya yang menghadapi dan mengajak berantem itu saja," katanya.
Mantan Wali Kota Solo periode 2012-2015 dan 2016-2021, itu memastikan meski selalu berani dengan lawan politiknya, ia tidak akan melawan Megawati.
"Saya sudah insaf dari mabuk dan judi. Kalau berantem saya masih berani. Artinya keberanian saya ini bukan berati berani melawan Ibu Mega, tetapi lawan politik," pungkasnya.
Rudy juga menyebut selama menjabat Wali Kota Solo tidak pernah merugikan orang lain meski memiliki latar belakang preman. Ia juga mengaku tidak pernah korupsi.
"Kalau Ibu Mega melihat saya, selalu ingat peristiwa perjalanan saya sampai sekarang. Saya dianggap suka berantem, itu iya, tapi saya tidak merugikan orang lain saat jadi Wali Kota Solo," tegas dia.
ADVERTISEMENT