Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.98.1

ADVERTISEMENT
Pengacara Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat, Kamaruddin Simanjuntak merilis temuan hasil autopsi ulang kliennya. Dia menyebut ada perbedaan temuannya dengan keterangan Ketua PDFI Ade Firmansyah.
ADVERTISEMENT
Hasil tersebut didapatnya dari 2 dokter perwakilan keluarga yang ikut dalam prosesi autopsi ulang.
"Jadi apa yang mereka ucapkan di ruang autopsi itu mereka catat, misal lubang ada berapa, ukuran seperti apa, kemudian ke dalam lubang berapa centimeter, itu ditulis semua lebih detail yang ini dan yang mempercakapkan itu dokter forensik bukan dokter kita," kata Kamaruddin dalam jumpa pers di Hotel Kaisar, Jakarta Selatan, Jumat (26/8).
Berikut hasil temuan dalam autopsi ulang Brigadir Yosua versi keluarga:
Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara atau BPI Danantara diresmikan Senin (24/2). Danantara dibentuk sebagai superholding BUMN dengan tujuan mengoptimalkan kekayaan negara melalui investasi strategis. Aset yang dikelola Rp 14.659 triliun.