Ini Kelompok Nelayan yang Ngaku Pasang Pagar Bambu di Laut Tangerang

13 Januari 2025 18:22 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
Pagar bambu yang disegel KKP di kawasan pesisir Kabupaten Tangerang, Banten, Senin (13/1/2025). Foto: Rayyan Farhansyah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Pagar bambu yang disegel KKP di kawasan pesisir Kabupaten Tangerang, Banten, Senin (13/1/2025). Foto: Rayyan Farhansyah/kumparan
ADVERTISEMENT
Sekelompok nelayan yang mengatasnamakan Nelayan Pantai Utara (Pantura) Kabupaten Tangerang mengaku sebagai pihak yang memasang pagar bambu.
ADVERTISEMENT
Tarsin, perwakilan dari nelayan pantai utara (Pantura) wilayah Kabupaten Tangerang, mengatakan pagar bambu itu sudah dipasang sejak lama oleh nelayan yang diklaim berasal dari kawasan Pantai Utara (Pantura) Tangerang.
Tarsin, perwakilan dari nelayan pantai utara (Pantura) wilayah Kabupaten Tangerang. Foto: Dok. Istimewa
"Itu secara sadar dipasang, dan sudah lama, enggak baru-baru ini, dan dari dulu pasang (bambu) secara inisiatif nelayan itu," katanya, Senin, (13/1).
Tarsin mengatakan tujuan memasang pagar itu sebagai langkah menahan abrasi, memecah gelombang, hingga menimbulkan manfaat baru sebagai penghasilan tambahan.
Pagar laut terpasang di kawasan pesisir Kabupaten Tangerang, Banten, Kamis (9/1/2025). Foto: Sulthony Hasanuddin/ANTARA FOTO
"Tujuannya (pagar bambu) itu yang pertama adalah untuk pemecah menahan abrasi, kedua pemecah gelombang, disisi lain keuntungan manfaat khususnya jadi penghasilan tambahan jadi bisa habitat kerang hijau hidup, hasilnya luar biasa, dan banyak rumah makan seafood, dikonsumsi untuk makanan cepat saji," ujarnya
ADVERTISEMENT
"Saya sebagai nelayan, sebenernya itu semua engga direncanakan, itu semua terjadi secara alamiah, itu masing-masing nelayan upaya untuk tingkatkan kualitas hidup, karena belum ada upaya pemerintah untuk tanggulangi, hanya sebatas tanam mangrove, sejauh ini beton dari batu kali juga belum ada. Soal proyek negara saya tidak tahu," ungkapnya.
Sementara itu, Manajer Kampanye Infrastruktur dan Tata Ruang Walhi Eksekutif Nasional, Dwi Sawung, menilai keberadaan pagar bambu di laut Tangerang menyulitkan akses nelayan.
Nelayan menunjukkan pagar laut yang terpasang di kawasan pesisir Kabupaten Tangerang, Banten, Kamis (9/1/2025). Foto: Sulthony Hasanuddin/ANTARA FOTO
Pasalnya, semenjak pagar tersebut terpasang, nelayan harus memutar untuk mencari jalan menuju tengah laut. Tentunya hal tersebut merugikan nelayan dari segi waktu dan bahan bakar yang digunakan untuk kapal.
"Tentunya akses nelayan ke laut menjadi sulit ya karena harus memutar dan mencari jalan untuk mencari ikan di tengah laut. Ditambah, dampak untuk laut setelah dipasangi pagar bambu tersebut tentu saat ini belum terlihat. Kalau posisi hanya ditancapkan masih minim (kerusakan laut). Nanti kalau sudah mulai diisi material timbunan baru rusaknya parah" kata Dwi.
ADVERTISEMENT
Ia pun meminta agar pemerintah dapat segera melakukan tindakan tepat terkait dengan adanya pagar laut tersebut.
"Kami melihat ini pemerintah dari semua level seperti saling lempar tidak mau menyebutkan punya siapa dan alas izin pelaksanaannya. Padahal sudah berlangsung cukup lama dan sudah lama pula dilaporkan. Pemerintah harus tegas," terang dia.