Ini Kronologi Pembunuhan dan Mutilasi Khashoggi Versi Arab Saudi

16 November 2018 9:40 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Aktivis hak asasi manusia dan para jurnalis, melakukan protes di luar Konsulat Saudi di Istanbul. (Foto: REUTERS/Osman Orsal)
zoom-in-whitePerbesar
Aktivis hak asasi manusia dan para jurnalis, melakukan protes di luar Konsulat Saudi di Istanbul. (Foto: REUTERS/Osman Orsal)
ADVERTISEMENT
Untuk pertama kalinya pada Kamis (15/11) Arab Saudi mengungkapkan kronologi pembunuhan Jamal Khashoggi di Konsulat mereka di Istanbul, Turki. Sesuai dengan berbagai laporan sebelumnya, Saudi juga mengatakan Khashoggi dibunuh lalu dimutilasi.
ADVERTISEMENT
Pernyataan kantor penyidik Saudi di Riyadh menyebut pembunuhan tersebut telah dilakukan dengan sangat terencana. Niat awal para pelaku adalah membujuk Khashoggi pulang ke Saudi, namun berujung pembunuhan setelah jurnalis pengkritik Kerajaan itu menolak.
Sebelumnya kronologi juga telah disampaikan oleh Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan. Versi Saudi yang dirangkum AFP ini hampir sama dengan laporan penyidik Turki:
Tahap perencanaan
Kantor penyidik Saudi menyebut pembunuhan Khashoggi sebagai "insiden" yang dimulai dari perencanaan pada 29 September 2018. Dia mengatakan, ketika itu mantan wakil kepala intelijen Saudi seseorang untuk "membawa korban pulang dengan dibujuk, dan jika bujukan gagal, lakukan dengan paksaan."
Penyidik tidak menyebutkan nama, namun wakil kepala intelijen Saudi yang jadi otak pembunuhan ini diduga kuat adalah Jenderal Ahmad Al-Assiri. Dia dipecat usai pembunuhan Khashoggi dan diduga salah satu dari lima orang yang terancam hukuman mati.
ADVERTISEMENT
Seseorang yang diperintah Assiri membentuk tim beranggotakan 15 orang, dia jadi ketuanya. Rencana menarik pulang Khashoggi akan dilakukan pada 2 Oktober, ketika jurnalis 59 tahun itu akan mengurus surat pernikahan di Konsulat Saudi.
Konsulat Arab Saudi di Istanbul, Turki (Foto: Reuters/Murad Sezer)
zoom-in-whitePerbesar
Konsulat Arab Saudi di Istanbul, Turki (Foto: Reuters/Murad Sezer)
Tim itu beranggotakan ahli forensik dan seorang kolaborator setempat. Tugas ahli forensik, Salah Muhammad al-Tubaigy, adalah menghilangkan barang bukti dari lokasi kejadian, sedangkan kolaborator awalnya ditugaskan mencari rumah aman jika Khashoggi terpaksa diculik dan diamankan.
Seorang mantan rekan kerja Khashoggi juga turut dalam tim itu karena dia dianggap punya hubungan pribadi dengan korban, kata penyidik.
Pembunuhan dan Mutilasi
Penyidik Saudi mengatakan, upaya membujuk Khashoggi untuk pulang gagal. Mereka lalu terlibat cekcok fisik di dalam Konsulat Saudi, Istanbul, pada 2 Oktober lalu. Di saat itu, kata penyidik, seorang anggota tim menyuntikkan obat bius.
ADVERTISEMENT
"Dia lalu dibekap dan disuntikkan obat dalam jumlah besar, menyebabkan overdosis yang berujung kematiannya, semoga Allah merahmatinya," ujar pernyataan penyidik.
Jamal Khashoggi. (Foto: REUTERS)
zoom-in-whitePerbesar
Jamal Khashoggi. (Foto: REUTERS)
Jadi secara resmi versi Saudi, kematian Khashoggi akibat overdosis obat bius.
"Setelah dibunuh, tubuh korban dimutilasi oleh orang-orang yang melakukan pembunuhan itu dan dikirim ke luar gedung Konsulat," lanjut pernyataan Saudi.
Potongan tubuh Khashoggi dikirim ke kolaborator lokal untuk dimusnahkan. Seorang pria lainnya memakai pakaian Khashoggi dan berlaku sebagai jurnalis itu, keluar dari Konsulat.
Seluruh kamera pengawas di Konsulat Istanbul dimatikan dalam seluruh proses pembunuhan Khashoggi.
Saat ini Saudi telah menangkap 21 orang yang dituduh terkait pembunuhan Khashoggi, 11 di antara mereka telah didakwa. Lima di antara para terdakwa terancam hukuman mati.
ADVERTISEMENT
Penyidik masih memburu kolaborator lokal dalam kasus tersebut. Potongan tubuh Khashoggi juga belum ditemukan hingga saat ini.