Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.100.8
Ini Pejabat AS yang Bertanggung Jawab atas Blunder Grup Chat Serangan ke Yaman
26 Maret 2025 19:12 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Penasihat keamanan nasional Donald Trump, Michael Waltz, menyatakan bertanggung jawab penuh atas blunder grup chat pejabat senior yang memasukkan jurnalis The Atlantic Jeffrey Goldberg dan membocorkan informasi yang sangat sensitif terkait serangan udara ke Yaman.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari The Guardian, Rabu (26/3), Waltz mengaku kecerobohan itu memalukan. Saat diwawancara oleh Fox News, Waltz juga mengaku bertanggung atas karena membentuk group chat di Signal meski dia masih mengelak, menghina Goldberg, dan tidak dapat menjelaskan bagaimana situasi itu bisa terjadi.
"Iya, itu memalukan. Kami akan menyelidikinya sampai tuntas," kata Waltz. Ia juga mengatakan berkonsultasi dengan Elon Musk terkait kejadian itu.
"Kami memiliki pakar teknis terbaik untuk melihat bagaimana ini terjadi," lanjutnya lagi.
"Tidak ada staf yang bertanggung jawab. Saya bertanggung jawab penuh. Saya yang membentuk grup chat. Tugas saya adalah memastikan semuanya terkoordinasi," katanya lagi soal siapa staf yang bertanggung jawab memasukkan Goldberg ke dalam grup chat.
Fox News kemudian bertanya bagaimana nomor Goldberg bisa masuk ke dalam group chat.
ADVERTISEMENT
"Apakah kamu pernah punya kontak seseorang yang menunjukkan namanya dan kamu memiliki nomor orang lain di sana? Tentu saya tidak melihat pecundang ini di dalam grup. Itu terlihat seperti orang lain. Apakah dia melakukannya secara sengaja atau terjadi melalui teknis lainnya, kami sedang mencari tahu," ujarnya.
Namun, Waltz tidak dapat memberikan bukti bagaimana Goldberg bisa secara sengaja berada di dalam grup. Waltz juga mengaku tidak mengenal Goldberg atau pernah bertukar pesan dengannya, dan menyebutnya sampah jurnalis.
Meski demikian, Trump membuat pernyataan yang bertentangan dengan pernyataan Waltz.
"Kami percaya bahwa seseorang yang bekerja di level bawah dengan Mike Waltz memiliki nomor Goldberg atau menelepon melalui aplikasi, dan entah bagaimana orang itu akhirnya menelepon," kata Trump. Namun, maksud Trump tidak jelas karena Goldberg dimasukkan ke dalam obrolan teks, bukan sambungan telepon.
ADVERTISEMENT
Trump membela Waltz dan menyebutnya pria baik yang belajar dari kesalahan. Ia juga meremehkan kejadian itu dengan mengatakan kebocoran informasi itu adalah satu-satunya kesalahan dalam 2 bulan dan rupanya bukan masalah yang serius.