Ini Pernyataan Menag Gus Yaqut soal Kemenag Hadiah Negara untuk NU

24 Oktober 2021 15:41 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
Menag rilis Buku Pedoman Penguatan Moderasi Beragama di Lembaga Pendidikan. Foto: Kemenag RI
zoom-in-whitePerbesar
Menag rilis Buku Pedoman Penguatan Moderasi Beragama di Lembaga Pendidikan. Foto: Kemenag RI
ADVERTISEMENT
Menag Yaqut Cholil Qoumas atau akrab disapa Gus Yaqut mendapat sorotan dan kritik dari masyarakat. Sebab Gus Yaqut menyampaikan pernyataan kontroversial yakni Kemenag merupakan hadiah negara untuk NU.
ADVERTISEMENT
Dalam acara webinar RMI PBNU dalam peringatan Hari Santri 2021, Rabu (20/10), Gus Yaqut dengan tegas mengatakan Kemenag adalah hadiah dari negara untuk NU.
"Kemenag itu hadiah negara untuk NU, bukan untuk umat Islam secara umum tapi secara spesifik untuk NU," kata Gus Yaqut dikutip Minggu (24/10).
Pernyataan itu muncul dalam closing statemen saat membuka webinar tersebut. Mulanya, Gus Yaqut mengatakan ada perdebatan kecil di Kemenag.
"Ada perdebatan kecil di kementerian. Ketika mendiskusikan Kementerian Agama, saya berkeinginan mengubah tagline, tagline Kemenag kan Ikhlas Beramal, saya bilang gak ada ikhlas ditulis itu, namanya ikhlas itu di dalam hati kok ditulis?" papar dia.
"Ya ini, menunjukkan enggak ikhlas. Enggak ikhlas mungkin kalau ada bantuan terus minta potongan itu enggak ikhlas. Kelihatan membantu tapi minta potongan itu enggak ikhlas/ Ikhlas Beramal itu enggak bagus, enggak pas, ada perdebatan kecil," tambah dia.
ADVERTISEMENT
Dari sana, Ketua Umum GP Ansor itu mengatakan perdebatan terus berkembang hingga menyinggung sejarah berdirinya Kemenag. Gus Yaqut mengatakan, ketika itu ada pihak yang tidak setuju Kemenag menjadi kementerian semua agama.
"Kemudian berkembang jadi sejarah asal usul Kemenag ada yang bilang, enggak bisa Kemenag hadiah negara untuk umat Islam karena waktu itu perdebatannya bahwa kementerian ini harus jadi kementerian semua agama melindungi semua umat agama. Ada yang enggak setuju," ucap Gus Yaqut.
"Ada yang tidak setuju, kementerian ini harus agama Islam karena Kemenag itu hadiah negara untuk umat Islam. Saya bantah bukan, Kemenag itu hadiah negara untuk NU, bukan untuk umat Islam secara umum tapi secara spesifik untuk NU," ucap dia.
ADVERTISEMENT
Oleh sebab itu, Gus Yaqut menilai wajar saja jika saat ini NU memanfaatkan banyak peluang di Kemenag. Sebab ia menilai NU mempunyai jasa besar dalam cikal bakal lahirnya Kemenag.
"Jadi wajar kalau sekarang NU memanfaatkan banyak peluang di Kemenag. Kenapa begitu? Kemenag itu muncul karena pencoretan 7 kata dalam Piagam Jakarta, yang mengusulkan jadi juru damai Bapak Wahab Chasbullah dari NU. Kemudian lahir Kemenag," kata Gus Yaqut.
"Nah wajar kalau kita minta Dirjen Pesantren, banyak afirmasi pesantren dan santri NU wajar-wajar saja, tidak ada yang salah," tutur Gus Yaqut.