Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.97.0
Inilah Postur APBN 2018 Dibandingkan APBN-P 2017
25 Oktober 2017 19:07 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:14 WIB
![APBN 2018 vs APBN-P 2017 (Foto: Faisal Nu'man/kumparan)](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1508927709/z4woxlbyq2hggyg3nz6w.jpg)
ADVERTISEMENT
Sidang Paripurna DPR menyetujui pengesahan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2018 untuk menjadi undang-undang APBN, Rabu (25/10). Kecuali Fraksi Partai Gerindra, sembilan fraksi lain di DPR secara bulat menyetujui postur keuangan negara itu.
ADVERTISEMENT
Kritik Fraksi Gerindra atas postur APBN 2018 terutama menyangkut sisi target pendapatan khususnya penerimaan pajak, yang dianggap terlalu ambisius. Jika tak tercapai, Gerindra khawatir ujung-ujungnya pemerintah akan menambali kekurangan dari utang.
![APBN 2018 vs APBN-P 2017 (Foto: Faisal Nu'man/kumparan)](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1508931065/g0pho8n4gjpzi8lk9fbg.png)
Namun Menkeu mengaku sudah menyiapkan tiga strategi fiskal untuk merealisasikan APBN 2018. Yaitu mengoptimalisasikan pendapatan negara dengan tetap menjaga iklim investasi, efisiensi belanja dan peningkatan belanja produktif.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, setiap besaran anggaran dalam APBN 2018 dimaksudkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
"Artinya APBN tahun anggaran 2018 diharapkan dapat menjadi instrumen fiskal untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, sekaligus mendukung upaya pengentasan kemiskinan, pengurangan ketimpangan, serta penciptaan lapangan kerja," ujar Sri Mulyani di Ruang Rapat Paripurna DPR RI, Jakarta, Rabu (25/10).
ADVERTISEMENT