Inovasi Desa Panggungharjo Agar Ekonomi Tetap Berjalan di Tengah Wabah Corona

14 April 2020 11:48 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Abdul Halim Iskandar. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Abdul Halim Iskandar. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Abdul Halim Iskandar, meresmikan platform pasardesa.id dalam telekonferensi video pada Senin (13/4). Platform tersebut merupakan inovasi dari Desa Panggungharjo, Kabupaten Bantul, Yogyakarta, bertujuan untuk menjaga kestabilan ekonomi dan ketahanan pangan.
ADVERTISEMENT
Abdul Halim Iskandar mengatakan, inovasi yang diciptakan oleh Desa Panggungharjo cukup membanggakan karena tidak hanya fokus mengatasi virus corona, tetapi juga bertujuan mengatasi potensi masalah yang akan muncul setelah pandemi ini berakhir.
“Saya sangat mengapresiasi gagasan pasardesa.id ini. Kepala Desa Panggungharjo ini cara berpikirnya sudah merepresentasikan cara berpikir kepala negara,” kata Abdul Halim dalam keterangan tertulisnya, Selasa (14/4).
FAO (Food Agriculture Organization) juga telah memberikan peringatan bahwa dampak dari virus corona berpotensi menggangu ketahanan pangan. Maka dari itu, dibutuhkan upaya yang cepat agar kebutuhan pangan tetap stabil.
“Jadi Desa Panggungharjo ini memikirkan dulu bagaimana warga desanya aman, aman dari berbagai hal terkait wabah COVID-19, aman dari dampak ketahanan pangan nantinya, nah baru nanti kalau sudah berjalan bagus, warganya aman, baru berpikir bagaimana untuk ikut membantu desa lainnya,” ucap dia.
Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Abdul Halim Iskandar saat melakukan telekonferensi pers. Foto: Dok. Kemendes PDTT
Abdul Halim berharap, inovasi ini dapat diikuti oleh desa lainnya. Sebab, jika 74.953 desa di Indonesia mengikuti langkah yang dilakukan Desa Panggungharjo, ia yakin dampak COVID-19 di Indonesia tidak akan parah seperti di beberapa negara.
ADVERTISEMENT
“Untuk itulah makanya Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi sejak awal berpikir bagaimana memproteksi desa agar punya mekanisme ketahanan diri untuk mencegah dan menangani dalam situasi yang tidak bisa dicegah lagi, juga melakukan antisipasi dampak-dampak yang akan terjadi,” ungkap dia.
“Coba bayangkan kalau tidak dibuat seperti itu di desa, pemerintah kabupaten tidak akan mampu menangani sendiri secara masif,” tambahnya.
Kemendes PDTT juga telah meluncurkan program padat karya tunai desa. Program ini diharapkan dapat membantu ekonomi warga desa di tengah pandemi corona.
Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Abdul Halim Iskandar saat melakukan telekonferensi pers. Foto: Dok. Kemendes PDTT
Sementara Kepala Desa Panggungharjo, Wahyudi Anggoro Hadi, menjelaskan platform pasardesa.id dibangun dalam rangka memenuhi kebutuhan sehari-hari masyarakat desa.
“Jadi di tengah daya beli masyarakat yang semakin tipis, kita harapkan dengan adanya pasardesa.id ini kondisi ini tidak keluar. Sebisa mungkin kita putar kapasitas ekonomi masyarakat desa ini di desa, sehingga banyak masyarakat desa yang menerima nilai uang, yang daya belinya semakin menipis akibat COVID-19,” jelas Wahyudi.
ADVERTISEMENT
Wahyudi mengatakan, ada empat nilai yakni mendasari pembangunan platform ini yakni mitigasi, solidaritas, kolaborasi, dan ekonomi berbagi. Mitigasi adalah platform ini tidak hanya menjaga stabilisasi pasar, tetapi ikut melakukan pencegahan dan penyebaran COVID-19.
“Terkait nilai solidaritas, pasardesa.id ini memberikan cashback 20 persen untuk belanja di atas Rp 250 ribu berupa paket sembako yang wajib diberikan kepada warga desa yang membutuhkan. Inilah upaya platform berbagi," ucap dia.
"Masyarakat desa yang cukup daya beli, punya media untuk memberikan kelebihan ekonominya kepada masyarakat desa lainnya yang secara ekonomi terancam,” lanjutnya.
Sementara terkait dengan kolaborasi, Wahyudi menuturkan pasardesa.id memberdayakan seluruh warung dan toko di desa setempat sebagai penyedia kebutuhan pokok. Sedangkan nilai ekonomi berbagi adalah agar tetap mempertahankan warga desa tidak perlu belanja ke luar desa demi menekan penyebaran virus corona.
ADVERTISEMENT
==============