Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.98.1
INSIDE: Melihat Isi Perut Kapal Perang RI
24 Januari 2017 9:09 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:19 WIB
ADVERTISEMENT

Sudah pernah lihat dan masuk ke perut Kapal Perang Republik Indonesia (KRI)?
ADVERTISEMENT
Kalau belum, yuk ikut kami menjelajah ke dalam salah satu kapal perang, KRI Iskandar Muda yang punya nomor lambung 367.
Kami berkesempatan melihat-lihat KRI Iskandar Muda yang pada satu siang merapat ke pelabuhan, karena kebetulan seorang sahabat kami bertugas di kapal itu.
Seperti apa sih KRI Iskandar Muda?
Sekilas, dari luar, kapal perang ini tampak ramping namun kokoh. Kesan slim terutama terlihat jika KRI Iskandar Muda sedang berlayar.

KRI Iskandar Muda ialah korvet kelas sigma milik TNI Angkatan Laut. Korvet merupakan kapal perang berukuran kecil, dengan kelas di bawah kapal fregat yang berukuran sedang. Korvet biasa berfungsi sebagai kapal pemburu dan perusak.
KRI Iskandar Muda dibuat oleh galangan kapal Belanda, Schelde Naval Shipbuiding. Pembuatannya dimulai pada 2006, dan rampung dua tahun kemudian. Oktober 2008, kapal perang ini diberangkatkan dari Belanda menuju Markas Komando Armada Maritim Timur TNI AL di Surabaya, Jawa Timur.
ADVERTISEMENT
Baik, ayo masuk sekarang. Di dalam sudah pasti lebih adem ketimbang di luar yang panasnya terasa membakar kulit.

KRI Iskandar Muda total terdiri dari tiga tingkat, dan kamu mesti berhati-hati saat menuruni atau menaiki anak tangganya yang cukup curam.

Dari tiga tingkat dalam kapal, lantai dasar diisi oleh kamar-kamar bintara dan tamtama, sedangkan kamar-kamar perwira ada di lantai atas.
Mari kita intip salah satu kamar perwira. Meski berukuran kecil, ternyata nyaman juga ya. Ada sambungan telepon dan televisi di dalamnya.

Jangan lupa, para anggota TNI AL jika sedang mengarungi lautan, terutama bila sedang bertugas jarak jauh, bisa sampai dua minggu penuh berada di atas kapal. Jadi punya ruang tidur kecil yang cukup nyaman sepertinya penting.
ADVERTISEMENT
Oh iya, meski anak tangga dalam kapal curam, jangan khawatir dengan lorong. Koridor-koridor kapal yang sepintas terlihat sempit, sesungguhnya cukup leluasa. Di lorong-lorong itu, dua orang bisa berjalan bersamaan dari arah berlawanan tanpa saling menabrak.

Di sepanjang koridor, terpasang tabung-tabung pemadam api pada jarak berdekatan. Alat ini memang amat penting sebagai antisipasi jika terjadi sesuatu pada kapal di laut lepas.
Sementara soal tempat makan dalam kapal, kantin untuk bintara dan tamtama ada di tingkat dasar, sedangkan ruang makan untuk perwira ada di tingkat dua.

Saat masuk ke ruang makan perwira, tepat di sudut kiri setelah pintu terbuka, mata kita akan langsung tertumbuk pada buku-buku yang berjajar di rak.
ADVERTISEMENT
Isi rak kayu itu lumayan menarik. Terselip di antara deretan buku-buku ialah novel The Lost Symbol karya Dan Brown. Sisanya kebanyakan buku-buku terkait pelaut, maritim, prajurit, atau pertempuran. Sebut saja Warrior’s Life karya Paulo Coelho, Admiral’s Diary, Sea Power Indonesia, Operation Dark Heart: Spycraft and Special Ops on the Frontlines of Afghanistan and the Path to Victory, Kesadaran Baru Maritim, dan The Admiral.

Buku-buku berisi cerita sejarah dunia dan autobiografi juga tersisip di rak. Di sana ada In the Line of Fire, memoar Pervez Musharraf yang pernah menjabat sebagai Presiden, Perdana Menteri, dan Kepala Staf Militer Pakistan. Terlihat pula Reconciliation karya Benazir Bhutto, mantan Perdana Menteri Pakistan yang tewas ditembak di leher pada 27 Desember 2007.
ADVERTISEMENT
Ada juga Mountbatten: Apprentice War Lord karya Adrian Smith. Louis Mountbatten ialah perwira Angkatan Laut Britania Raya yang menjabat sebagai Panglima Komando Asia Tenggara pada Perang Dunia II.
Pun terdapat literatur Sejarah Bangsa Israel dalam Bibel dan Al-Quran, Shah Jahan: The Rise and Fall of the Mughal Emperor, sampai Greek Mythology and Religion.
Pada ruang makan itu, terpasang pesan disertai tanda tangan Presiden Jokowi yang kemudian dibingkai. Pesan itu bertuliskan, “Di laut tersimpan harapan. Di laut tersimpan kejayaan. Jalesveva Jayamahe.”

Jalesveva Jayamahe yang diambil dari Bahasa Sanskerta gencar digaungkan sejak Jokowi menjabat dengan mengusuk visi Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia. Kata-kata yang memiliki arti “Di Lautan Kita Jaya” itu merupakan slogan TNI Angkatan Laut.
ADVERTISEMENT
Pada sisi dinding yang lain, terpampang lukisan Sultan Iskandar Muda yang menjadi nama kapal perang itu, disertai riwayat singkat tentang sang tokoh. “Selama masa pemerintahannya, Kerajaan Aceh mengalami masa keemasan, termasuk salah satu dari lima kerajaan terbesar di dunia,” demikian petikannya.

Pada masa kepemimpinan Sultan Iskandar Muda, Aceh memang memiliki daerah kekuasaan paling luas, dan meraih reputasi internasional sebagai pusat perdagangan dan studi Islam.
Oke, waktunya keluar, ke geladak kapal. Sekali lagi, hati-hati dengan anak tangga. Jangan sampai terpeleset. Pelan-pelan saja kalau tak terbiasa.
Di tingkat atas, berbagai plakat penghargaan untuk KRI Iskandar Muda dipasang berderet rapi di lorong.

Ternyata di geladak kapal, para anggota sedang bersih-bersih, mumpung kapal sedang sandar di pelabuhan sebelum kembali berlayar.
ADVERTISEMENT
KRI Iskandar Muda yang ramping, sesungguhnya bisa memuat cukup banyak marinir. Total terdapat sekitar 100 orang marinir yang bertugas dan kapal itu. Banyak bukan?
Di haluan kapal, terpasang meriam berdiameter 76 milimeter. Jangan anggap remeh alat utama sistem senjata (alutsista) ini. Satu pelurunya seharga sekitar Rp 18 juta. Ini bukan alat biasa, tapi senjata penting untuk menjaga pertahanan negeri.

Pada sisi lain di atas kapal, terpasang dua peluncur torpedo untuk memuntahkan rudal dengan jangkauan setidaknya 90 kilometer. Rudal ini memiliki masa berfungsi lima tahun.

Untuk semua teknologi dan senjata yang terdapat pada semua kapal perang, termasuk komputer spek militer, memang membutuhkan biaya perawatan yang tak sedikit.
Bahkan sekadar wallpaper yang terpasang di dinding kapal perang juga berteknologi tinggi karena dites khusus untuk tahan api hingga suhu tertentu agar kapal tidak mudah terbakar.
ADVERTISEMENT
Masuk ke anjungan kapal, sekarang kita berada di ruang nakhoda. Dari sinilah kapal dikemudikan. Mau coba duduk di kursi nakhoda? Nyaman loh.

Deretan tombol dan layar komputer berjajar di ruangan ini. Layaknya kokpit pesawat terbang.
KRI Iskandar Muda juga dilengkapi helipad pada buritan, untuk tempat mendarat helikopter. Ini fasilitas umum pada kapal perang.

Nah, sekarang kamu sudah tahu isi perut kapal perang RI.
Mau ikut berlayar?

