Intel Pakistan Dibunuh saat Melacak Anggota Taliban

4 Januari 2023 17:35 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi mayat. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi mayat. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Dua perwira intelijen Pakistan ditembak mati oleh seorang pria bersenjata di luar sebuah restoran pinggir jalan di Distrik Khanewal, Provinsi Punjab, Selasa (3/12).
ADVERTISEMENT
Mereka diduga akibat melacak anggota Taliban Pakistan. Keterangan tersebut disampaikan Perwira Polisi Senior Pakistan, Murtaza Bhatti.
Ia mengatakan penembakan terjadi ketika korban sedang memarkirkan kendaraannya di depan sebuah restoran untuk makan siang.
Kedua korban berasal dari Departemen Penanggulangan Terorisme (CTD). Korban diidentifikasi sebagai Wakil Direktur Naviq Sadiq dan Inspektur Nasir Abbas.
Menurut kepolisian setempat, kedua korban cukup terkenal karena keahliannya menyelidiki dan memecahkan kasus-kasus rumit, termasuk serangan senjata dan bom di Pakistan.
Salah satu dari mereka juga memainkan peran kunci dalam menangkap anggota kelompok bersenjata Tehreek-e-Taliban Pakistan yang mengakhiri gencatan senjata secara sepihak dengan pemerintah pada November 2022 lalu.
Belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab dalam serangan tersebut. Kepolisian pun masih menyelidiki kasus dan mencari pelaku.
ADVERTISEMENT
Kelompok Taliban Pakistan sendiri merupakan kelompok yang terpisah dengan Taliban Afghanistan. Namun, kedua kelompok tersebut masih memiliki hubungan.
Menteri Pertahanan Pakistan Khawaja Muhammad Asif mengatakan, aksi teroris yang akhir-akhir ini terjadi di Pakistan merupakan ulah dari kelompok Taliban. Ia meminta kepada kelompok Taliban Afghanistan untuk menghentikan para militan menggunakan tanah Afghanistan untuk melakukan serangan ke Pakistan.
Merespons hal tersebut, juru bicara utama Taliban Afghanistan Zabihullah Mujahid mengatakan, Afghanistan menginginkan terjalinnya hubungan yang baik dengan semua negara tetangga, termasuk Pakistan. Namun, ia meminta Islamabad untuk berhenti membuat pernyataan yang provokatif dan menghancurkan rasa saling percaya.
“Emirat Islam Afghanistan menghargai perdamaian dan stabilitas di negaranya, ia menginginkan perdamaian dan stabilitas di seluruh kawasan dan melanjutkan upayanya dengan cara ini,” kata Mujahid seperti yang dikutip dari Al Jazeera.
ADVERTISEMENT
“Imarah Islam mencoba yang terbaik untuk memastikan bahwa wilayah Afghanistan tidak digunakan melawan Pakistan atau negara lain,” pungkasnya.
Penulis: Thalitha Yuristiana