Intel Rusia Gagalkan Upaya Pembunuhan Pemimpin Krimea

3 Juli 2023 18:09 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala Krimea Sergei Aksyonov (tengah) ikut serta dalam unjuk rasa memperingati satu tahun pemungutan suara Krimea untuk meninggalkan Ukraina dan bergabung dengan negara Rusia di Simferopol tengah pada 16 Maret 2015. Foto: MAX VETROV/AFP
zoom-in-whitePerbesar
Kepala Krimea Sergei Aksyonov (tengah) ikut serta dalam unjuk rasa memperingati satu tahun pemungutan suara Krimea untuk meninggalkan Ukraina dan bergabung dengan negara Rusia di Simferopol tengah pada 16 Maret 2015. Foto: MAX VETROV/AFP
ADVERTISEMENT
Dinas Keamanan Federal Federasi Rusia (FSB) mengungkapkan pihaknya berhasil menggagalkan percobaan pembunuhan yang menargetkan pemimpin Republik Krimea pro-Moskow, Sergey Aksyonov.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari TASS, kabar tersebut disampaikan oleh badan intelijen dalam keterangannya yang dirilis pada Senin (3/7). FSB mengaku telah menangkap basah seorang agen intelijen Ukraina yang hendak meledakkan mobil Aksyonov saat menjalankan aksinya.
"Sebuah percobaan pembunuhan terhadap Kepala Republik Krimea, Sergey Aksyonov, yang direncanakan oleh badan-badan intelijen Ukraina, telah digagalkan," ungkap FSB.
"Pengebom itu gagal menindaklanjuti rencana kriminalnya karena dia ditahan saat mengeluarkan alat peledak dari sebuah penyimpanan," sambung mereka.
Menurut FSB, agen intelijen Ukraina berkewarganegaraan Rusia ini tiba di wilayah Krimea pada Juni 2023 dan mulai mempersiapkan rencana untuk meledakkan mobil pemimpin wilayah tersebut.
Agen tersebut, menurut FSB, sudah dilatih sebelumnya oleh Badan Keamanan Ukraina (Security Service of Ukraine/SBU) dan adalah seorang intelijen yang andal.
Penjabat pemimpin Krimea Sergei Aksyonov (Tengah) memegang model senapan otomatis AK-47 selama perayaan Hari Pembela Tanah Air di kota Simferopol Krimea pada 23 Februari 2015. Foto: MAX VETROV/AFP
"Aktivitas operasional dan investigasi memungkinkan identifikasi seorang warga negara Rusia kelahiran 1988 yang telah direkrut oleh petugas SBU dan menerima pelatihan sabotase dan pengintaian di Ukraina, terutama dalam mempelajari ranjau dan bahan peledak," ungkap FSB.
ADVERTISEMENT
Meski demikian, hingga berita ini dirilis FSB tidak menyebutkan nama pelaku percobaan pembunuhan yang ditangkap tersebut. Namun, AFP melaporkan pelaku adalah seorang pria yang berusia sekitar pertengahan 30-an.
Berikutnya, FSB mengatakan telah meluncurkan penyelidikan terhadap pelaku atas tuduhan percobaan melakukan aksi terorisme serta tuduhan kepemilikan senjata peledak secara ilegal.
Atas keberhasilan menyelamatkan nyawanya — dan kepemimpinan Republik Krimea, Aksyonov berterima kasih kepada FSB. Dia pun yakin bahwa pihak-pihak yang memerintahkan pembunuhan ini akan ditemukan dan dihukum.
Selama ini, Ukraina secara terbuka telah berjanji untuk merebut kembali wilayah-wilayah yang telah dicaplok Rusia — terutama Krimea, yang merupakan markas Armada Laut Hitam milik Rusia dan dianeksasi pada 2014 silam.
ADVERTISEMENT