Intelijen Ukraina: 420 Ribu Prajurit Rusia Ditempatkan di Luhansk hingga Krimea

10 September 2023 3:20 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Howitzer self-propelled Ukraina 2s1 dari 80 brigade Serangan Udara menembak ke arah pasukan Rusia di garis depan dekat Bakhmut, Ukraina, Jumat, 10 Maret 2023. Foto: Evgeniy Maloletka/AP Photo
zoom-in-whitePerbesar
Howitzer self-propelled Ukraina 2s1 dari 80 brigade Serangan Udara menembak ke arah pasukan Rusia di garis depan dekat Bakhmut, Ukraina, Jumat, 10 Maret 2023. Foto: Evgeniy Maloletka/AP Photo
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pihak Kiev memperkirakan ada lebih dari 400 ribu tentara Rusia yang ditempatkan di wilayah yang dikuasainya di Ukraina. Hal tersebut diungkapkan oleh Wakil Kepala Intelijen Ukraina, Vadym Skibitsky.
ADVERTISEMENT
“Federasi Rusia telah memusatkan lebih dari 420.000 prajurit di wilayah kami yang diduduki sementara, termasuk Krimea,” kata Skibitsky pada sebuah konferensi di Kiev, Sabtu (9/9) dikutip dari AFP.
Wilayah lain yang diklaim diduduki dan telah dianeksasi oleh Rusia yakni Luhansk, Donetsk, Kherson dan Zaporizhzhia.
Namun demikian, jumlah tersebut “tidak termasuk Garda Nasional Rusia dan unit khusus lainnya yang mempertahankan otoritas pendudukan di wilayah kami,” tambah Skibitsky.
Skibitsky juga mengatakan Rusia selama sebulan terakhir aktif melancarkan serangan dari Krimea. Wilayah tersebut telah dianeksasi sejak 2014.
“Drone yang dikerahkan di Krimea digunakan untuk menyerang pelabuhan kami di Izmail dan Reni,” kata dia.
Dua pelabuhan itu digunakan sebagai pusat ekspor alternatif, terutama sejak berakhirnya perjanjian yang melindungi ekspor di Laut Hitam.
ADVERTISEMENT
Ukraina melancarkan serangan balasan di timur dan selatan pada bulan Juni namun menghadapi perlawanan sengit dari pasukan Rusia. Pasukan Ukraina juga menghadapi serangan baru di sekitar Kharkiv.
“(Rusia) ingin membalas dendam (di wilayah Kharkiv)," kata Wakil Menteri Pertahanan Ganna Malyar.
Dia mengatakan pasukan Rusia berusaha membubarkan pasukan Ukraina di timur, sehingga tak bisa memusatkan pertempuran di sekitar Bahkmut.
Malyar mengatakan tentara Rusia menembakkan hampir 400.000 peluru ke wilayah pasukan Ukraina di front timur selama seminggu terakhir.