Internet Nepal Padam Total Imbas Utang ke Perusahaan India

3 Mei 2024 17:12 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Namche Bazaar di Nepal. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Namche Bazaar di Nepal. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Penyedia internet di Nepal menyatakan bahwa negaranya menghadapi pemadaman layanan internet karena masalah pembayaran utang kepada perusahaan India, Jumat (3/5).
ADVERTISEMENT
Dikutip dari AFP, beberapa perusahaan internet swasta di Nepal melaporkan bahwa pelanggan mereka terpaksa offline pada Kamis (2/5) malam. Saat itu mitra hulu mereka di India memutuskan koneksi karena alasan belum melunasi pembayaran. Pernyataan itu disampaikan Asosiasi Penyedia Layanan Internet Nepal (ISPAN).
Data dari sebuah monitor pemadaman internet, Netblocks, menunjukkan bahwa 18 penyedia internet di Nepal mengalami pembatasan bandwidth atau pemadaman internet total selama lima jam saat gangguan terjadi.
"Situasi ini bisa terulang. Kami tidak memiliki kendali atas hal ini," ujar Kepala Eksekutif ISPAN, Suvash Khadka, kepada AFP.
"Internet merupakan layanan penting dan pemerintah perlu merespons dengan cepat," tambahnya.
Penyedia broadband di Nepal memiliki utang sekitar 3 miliar rupee Nepal (setara dengan Rp 577 miliar) kepada vendor di India. Hingga saat ini, mereka belum berhasil mentransfer dana tersebut.
ADVERTISEMENT
Pemerintah Nepal menolak memberikan persetujuan untuk mentransfer dana ke luar negeri. Alasannya karena penyedia internet harus terlebih dahulu melunasi pajak yang masih belum dibayar. Hal itu merupakan perselisihan yang sudah berlangsung bertahun-tahun.
Penyedia internet swasta berpendapat bahwa kerangka hukum yang mengatur bisnis mereka telah membebaskan dari kewajiban membayar pajak.
Menurut laporan tahun 2023 dari Otoritas Telekomunikasi Nepal, jumlah pelanggan perusahaan internet swasta di Nepal mencapai lebih dari 10 juta orang.