Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.97.1
Investor Jepang Batal Danai Tiga Proyek Bendungan di Indonesia
30 November 2017 18:00 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:13 WIB
![Proyek bendungan dan irigasi (Foto: Dok. Kementerian PUPR)](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1495950924/gdz6uqcnizjxexets3kd.jpg)
ADVERTISEMENT
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) memastikan, tiga proyek bendungan batal ditawarkan kepada swasta dengan skema kerja sama pemerintah dengan badan usaha (KPBU). Hal ini karena calon investor menilai ketiga proyek tersebut tidak menarik dari sisi bisnis.
ADVERTISEMENT
Dirjen Sumber Daya Air Kementerian PUPR, Imam Santoso menjelaskan ketiga bendungan tersebut adalah Bendungan Tiga Dihaji di Sumatera Selatan, Bendungan Sidan di Bali dan Bendungan Bener di Jawa Tengah.
"Tiga bendungan yang rencana ditawarkan dengan skema KPBU batal, karena swasta tak tertarik. Sudah dua tiga minggu lalu, sampai dibawa ke Jepang, mereka tidak mau," katanya di Jakarta, seusai menyampaikan keterangn pers mengenai antisipasi penanganan banjir, longsor dan letusan Gunung Agung, Kamis (30/11).
Dari tiga bendungan tersebut, semula Tiga Dihaji diyakini sangat diminati investor swasta dari Jepang. Namun setelah dikaji oleh investor, bendungan yang membutuhkan investasi sekitar Rp 3,8 triliun potensi energi listriknya di bawah 100 mega watt (MW), yakni sekitar 13-14 MW saja, sehingga dianggap terlalu kecil.
ADVERTISEMENT
"Faktor tidak menariknya ya karena listriknya yang kecil itu. Jika listriknya besar dan setara dengan nilai investasi dan revenue-nya mungkin mereka akan tertarik. Namun, kalau harga bendunganannya tidak besar, maka mereka tidak tertarik," katanya.
![Proyek bendungan dan irigasi (Foto: Dok. Kementerian PUPR)](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1495948020/odiqfmwybmctauplarvh.jpg)
mam seperti dilansir Antara menegaskan, tiga bendungan itu sebenarnya tingkat pengembalian investasinya sangat menarik yaitu mencapai 12%. Tetapi hitungan berubah dan menjadi lebih kecil, karena fungsinya harus dibagi dengan irigasi, pengendali banjir, sehingga nilai listriknya jadi turun.
Oleh karena itu, tegasnya, pemerintah akan segera melelang tiga bendungan itu sehingga bisa dipastikan pendanaannya melalui APBN kembali.
Pemerintah berencana untuk membangun 65 waduk hingga tahun 2019. Angka itu terdiri dari 49 bendungan baru ditambah 16 bendungan yang pembangunannya tengah berjalan dengan perkiraan nilai investasi sebesar Rp70,13 triliun.
ADVERTISEMENT
Pembangunan bendungan ini ditujukan untuk memaksimalkan sumber daya air, mengingat pemanfaatan sumber daya air baru mencapai 691,3 miliar meter kubik per tahun dari potensi 3,9 triliun meter kubik per tahun.