Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.96.1
ADVERTISEMENT
Menteri Lingkungan Hidup Malaysia Yeo Bee Yin menjadi sorotan tajam. Ia disebut memiliki konflik kepentingan dengan kasus kebakaran hutan dan lahan di Indonesia yang berimbas asapnya hingga ke Malaysia.
ADVERTISEMENT
Yeo masuk ke pusaran polemik karena ia istri dari salah satu bos IOI Group, Lee Yeow Seng. Lee adalah Direktur Umum IOI Properties.
Mengutip media Malaysia The Star, di Indonesia IOI memiliki anak perusahaan PT Sukses Karya Sawit (SKS). Pada 13 September lalu, SKS masuk ke dalam perusahaan yang disegel oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. SKS terlibat karhutla di Kalimantan.
"PT Hutan Ketapang Industri, Singapura, di Ketapang. PT Sime Indo Agro, Malaysia, di Sanggau. PT Sukses Karya Sawit, Malaysia, di Ketapang, dan PT Rafi Kamajaya Abadi, Malaysia, di Melawi, ini yang disegel. Ini di Kalimantan Barat," jelas Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar.
Dua hari usai SKS disegel, IOI Group bersuara. Dalam keterangan resminya, mereka menyatakan berupaya keras menangani karhutla.
ADVERTISEMENT
"PT SKS telah berupaya keras untuk mengatasi dampak dari musim kemarau berkepanjangan dan risiko kebakaran. Kami mampu mendeteksi kebakaran-kebakaran kecil yang terjadi selama beberapa bulan terakhir dan telah mendampingi perusahaan lain serta penduduk sekitar untuk merespons terhadap meluasnya risiko kebakaran," sebut keterangan SKS.
Bukan pertama kali IOI Group tersandung masalah hukum. Pada 2008, LSM Greenpeace menuding IOI terlibat penghancuran habitat Orangutan di Kalimantan.
Enam tahun kemudian, LSM asal Finlandia Finnwatch menemukan dugaan pelanggaran hak tenaga kerja di perkebunan Malaysia. Merespons dugaan tersebut, pada April 2015 IOI menegaskan mereka sudah melakukan perbaikan.
Sebulan sebelumnya, tepatnya pada Maret 2015, konsultan lingkungan mengajukan komplain atas deforestasi IOI di Ketapang Kalimantan Barat.
Dari situs IOI, perusahaan tersebut menyatakan bahwa mereka merupakan pemain kelapa sawit terintegrasi dan berkelanjutan terkemuka dalam skala global.
ADVERTISEMENT
Perusahaan tersebut terdaftar di Bursa Efek Malaysia. Selain di Negeri Jiran, IOI menyatakan memiliki lahan kelapa sawit di Indonesia.
Dalam situsnya, IOI menjelaskan lahan sawit mereka 65 persen berada di Malaysia Timur, 25 persen di semenanjung, dan 10 persen di Indonesia.
Untuk di Indonesia, IOI tidak membeberkan di mana letak lahan sawit yang mereka miliki.