Ipda OS, Penembak 2 Orang di Exit Tol Bintaro Belum Jadi Tersangka

3 Desember 2021 16:15 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi penembakan. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi penembakan. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Pelaku penembakan di Exit Tol Bintaro, Jakarta Selatan, Ipda OS belum ditetapkan sebagai tersangka. Anggota Satuan Patroli Jalan Raya (PJR) Polda Metro Jaya itu masih menjalani pemeriksaan.
ADVERTISEMENT
"Statusnya belum ditingkatkan jadi tersangka, masih sebagai terperiksa. Penyidikan oleh penyidik dari Krimum belum tuntas," jelas Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Endra Zulpan saat dihubungi wartawan, Jumat (3/12).
Meski begitu, Ipda OS kini sudah dibebastugaskan dari Satuan Patroli Jalan Raya (PJR). Sebab, ia harus menjalani serangkaian pemeriksaan secara intensif.
"Ipda OS sudah dinonaktifkan dari sana, dalam rangka pemeriksaan intensif. Kan dilakukan pemeriksaan artinya dia tidak melakukan tugas seperti biasa," ucap Zulpan.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Endra Zulpan di Mapolda Metro Jaya, Rabu (1/12). Foto: Jonathan Devin/kumparan
Hingga kini, pihak kepolisian masih terus melakukan pemeriksaan dan penyidikan mendalam. Hasil pemeriksaan belum bisa diungkap ke publik, sebab bersifat rahasia.
"Itu kan sudah materi pemeriksaan ya, penyidikan, bersifat rahasia. Nanti kalau sudah tuntas, baru disampaikan ke teman-teman (wartawan)," pungkasnya.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Pol Tubagus Ade Hidayat mengatakan, sebelum terjadi penembakan, rupanya ada peristiwa yang mendahuluinya.
Pada 26 November 2021, ada laporan dari warga yang merasa dirinya terancam karena terus diikuti oleh seseorang. Warga itu belakangan diketahui berinisial O. Ada yang menyebut O merupakan staf anggota DPRD DKI Jakarta, tapi polisi masih mendalami ini.
O yang merasa terus dibuntuti melaporkan kekhawatiran itu ke rekannya, Ipda OS, melalui telepon.
"Peristiwa itu dilatarbelakangi adanya laporan warga yang merasa dirinya terancam. Kenapa? Karena orang itu, si pelapor, diikuti dari mulai satu hotel di Sentul kemudian diikuti oleh beberapa unit mobil. Karena dirinya merasa terancam orang itu melaporkan ke kepolisian," jelas Ade saat konferensi pers di Mapolda Metro Jaya, Selasa (30/11).
ADVERTISEMENT
Setelah mendapatkan laporan itu, Ipda OS lalu mencoba mengikuti mobil O.
Setibanya di exit tol Bintaro, Ipda OS menghentikan salah satu mobil yang diduga menguntit O. Sementara 2 lainnya kabur.