IPI Jelaskan soal Pilot Incapacitation di Pendaratan Darurat Batik Air

19 November 2019 8:15 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Maskapai Batik Air. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Maskapai Batik Air. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
ADVERTISEMENT
Ikatan Pilot Indonesia (IPI) meluruskan informasi yang beredar tentang kondisi pilot Batik Air ID 6548 tujuan Jakarta-Kupang, Djarot Harnanto. Menurut Ketua IPI Captain Iwan ST, sebelum melaksanakan tugas, setiap pilot diwajibkan melakukan pemeriksaan kesehatan yang diawasi oleh DKPPU.
ADVERTISEMENT
"Berdasarkan informasi Kabid Humas Polda NTB AKBP Yohanes Bangun, pilot tersebut sudah melaksanakan cek urine dan hasilnya adalah negatif (narkoba)," kata Iwan dalam keterangannya, Selasa (19/11).
Dalam penerbangan tersebut, Minggu (17/11), pesawat bernomor seri A-320 itu melakukan pendaratan darurat di Bandara El-Tari Kupang sekitar pukul 12.40 WIB. Pasalnya, Djarot sempat pingsan beberapa menit sebelum mendarat dan tugasnya digantikan oleh co-pilot.
Iwan menjelaskan, insiden semacam itu dalam dunia penerbangan dikenal dengan istilah pilot incapacitation. Pilot incapacitation adalah ketidakmampuan pilot melaksanakan tugas secara normal karena ada serangan atau gangguan terhadap kesehatan fisiologisnya.
"Ada beberapa contoh pilot incapacitation. Misalnya pengaruh kekurangan oksigen atau hypoxia. Berkurangnya suplai oksigen ini disebabkan tidak sempurnanya sistem tekanan udara pada pesawat di atas ketinggian 10 ribu kaki," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Selain itu, asap atau uap hasil udara yang terbakar atau sistem pendingin udara yang terkontaminasi juga bisa menjadi penyebab pilot incapacitation. Tak hanya itu, kondisi ini juga bisa disebabkan oleh penyakit flu lambung, keracunan atau alergi makanan.
"Bisa juga karena kondisi kesehatan seperti serangan jantung, stroke, gangguan mental sementara, tindak kekerasan penumpang terhadap pilot, serangan teroris, dan lain-lain," tegas Iwan.
IPI juga mengapresiasi seluruh kru pesawat, khususnya co-pilot. Sebab, meski Djarot sempat pingsan, namun pendaratan bisa dilakukan dengan selamat oleh co-pilot.
"Kami percaya bahwa co-pilot tersebut telah mendapatkan pelatihan dalam keadaan normal hingga darurat, sehingga mampu mendaratkan pesawat dengan selamat," pungkasnya.
Dalam penerbangan tersebut, Djarot diduga kuat mengalami serangan jantung. Ia saat ini sudah dirawat di kamar VIP RS Siloam Kupang.
ADVERTISEMENT