Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Iptu Auzar, Muazin yang Ramah dan Berjiwa Sosial itu Kini Telah Tiada
16 Mei 2018 20:11 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:08 WIB
ADVERTISEMENT
Kepergian Iptu Auzar, seorang perwira pertama di Polda Riau setelah berupaya mengadang serangan lima terduga teroris yang menggunakan mobil, meninggalkan duka mendalam bagi seluruh anggota Polri.
ADVERTISEMENT
Karo Penmas Polri Brigjen M Iqbal yang pernah berdinas bersama Iptu Auzar, menceritakan keseharian polisi berusia 55 tahun tersebut. Menurutnya, Auzar merupakan sosok yang ramah kepada sesama anggota Polri dan seluruh masyarakat.
"Orangnya disenangi oleh seluruh orang karena sering ngebantu. Kemudian dia cekatan, terus enggak pernah ngeluh, dan juga pro aktif. Dia terkenal memang," kata Iqbal di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu (16/5).
Iqbal mengatakan, tidak ada anggota polisi di daerah Riau yang tidak kenal dengan sosok Auzar. Selain karena jiwa sosial yang tinggi, Iptu Auzar juga dikenal religius.
Dia dikenal sebagai seorang muazin (orang yang azan). Bahkan, sesaat sebelum meninggal ditabrak mobil teroris, Auzar baru menunaikan Salat Duha di masjid Polda Riau sebagaimana kebiasaannya.
"Semua polisi di sana pasti kenal dengan dia, karena rendah hati dan simpati, sehingga kita semua simpati," ucap Iqbal.
ADVERTISEMENT
Iqbal membeberkan Auzar sebetulnya dua tahun lagi akan memasuki masa pensiun. Ia mengaku sangat terpukul dengan kepergian sosok polisi yang membina pesantren dan yayasan yatim piatu itu.
"Saya dari tahun 2000 sampai 2005 di Polda Riau kenal betul dengan sosok almarhum. Beliau dari tamtama kemudian bintara hingga akhirnya jadi perwira," beber Iqbal.
Selain itu, Iqbal juga membeberkan kedekatan Auzar dengan Wakapolri Komjen Syafruddin. Menurutnya, saat Syafruddin bertugas di Polda Riau, Auzar merupakan anggota yang melekat pada Syafruddin.
"Waktu Pak Wakapolri jadi Kasubdit Reggiden Ditlantas Polda Riau, almarhum merupakan sopirnya. Dia memang agamis, sering mengaji, membantu dan juga suka azan," ujar Iqbal.
ADVERTISEMENT
Kini, Iptu Auzar telah berpulang dan dikebumikan. Wakapolri sempat hadir dalam acara pemakaman itu.
Sebagai penghormatan terkahir, Polri memberikan kenaikan pangkat luar biasa kepada Auzar menjadi Iptu Anumerta Luar Biasa karena dinilai sangat berjasa dalam menjalankan tugasanya sebagai anggota Polri dan turut menyelamatkan masyarakat Riau dari serangan teror.
Sebelum wafat, Iptu Auzar sempat mengirimkan pesan Ramadhan kepada beberapa kerabatanya, salah satunya dikirim kepada Wakapolri Komjen Syafruddin. Berikut bunyi pesan tersebut:
بِسْــــــــــــــــــــــمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم,
أالسلام عليكم و رحمة الله و بركاته
Ya Allah, di penghujung bulan Sya'ban ini ku kirimkan Do'a utk saudara-2 ku, sahabat-2 ku & orang-2 yg kuhormati serta orang-2 yg kucinta. Beri mereka kesehatan, tawadhu' dalam Iman, dan Islam, keluarga yg bahagia, rizki yg barokah, serta terimalah amal ibadahnya dan pertemukanlah mereka dengan Ramadhan yg segera datang ini.
ADVERTISEMENT
آمِيّنْ آمِيّنْ آمِّيْنَ يَا رَبَّ الْعَالَمِيْن
Kami sekeluaga mengucapkan :
MARHABAN YA RAMADHAN, MOHON MAAF LAHIR & BATHIN.
H. Auzar & Kel