IPW Minta Polri Transparan, Tak Tutupi Isu Densus Kuntit Jampidsus

28 Mei 2024 11:52 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua IPW, Sugeng Teguh Santoso. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Ketua IPW, Sugeng Teguh Santoso. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Indonesia Police Watch (IPW) menduga aksi dugaan penguntitan yang dilakukan anggota Densus 88 Antiteror Polri terhadap Jampidsus Kejagung, Febrie Ardiansyah, dilakukan atas perintah resmi.
ADVERTISEMENT
"IPW berpendapat ini anggota Densus ini bergerak di bawah perintah resmi. Jadi diduga tindakannya liar. Karena Densus memang tugasnya melakukan pemantauan tapi terhadap tindak pidana terorisme," kata Ketua IPW, Sugeng Teguh Santoso saat dihubungi, Selasa (28/5).
Untuk itu, Sugeng mendesak Polri untuk secara tuntas mengusut dugaan penguntitan itu. Tujuannya, guna mengungkap aktor intelektual di baliknya.
"Jadi harus diperiksa, siapa yang memerintahkan anggota Densus tersebut. Didalami," ujarnya.
Kejagung Harus Introspeksi, Mengapa Sampai Diintai?
Gedung Kejaksaan Agung, Jakarta. Foto: Kejaksaan Agung RI
Di sisi lain, Sugeng juga meminta kepada pihak Kejaksaan Agung (Kejagung) untuk melakukan introspeksi diri. Menurutnya, peristiwa dugaan penguntitan itu bisa terjadi bukan tanpa sebab yang jelas.
"Yang kedua, kalau Jampidsus diintai, pada satu sisi menurut saya Jampidsus ya, ini juga harus introspeksi ya. Ada apa? Mengapa sampai diintai?" ungkap Sugeng.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, ramai narasi di media sosial yang menyebut bahwa Febrie Adriansyah dikuntit dua anggota Densus 88. Peristiwa itu terjadi saat Febrie sedang menikmati waktu di sebuah restoran di Cipete, Jakarta Selatan.
Febrie dan tim Pidsus Kejagung memang tengah mengusut dugaan mega korupsi, yakni tambah Timah. Korupsi yang diduga menimbulkan kerugian keuangan dan perekonomian negara mencapai Rp 271 triliun.
Kapolri, Jenderal Listyo Sigit Prabowo, saat diminta tanggapan terkait isu penguntitan itu, mengaku dirinya tidak memiliki masalah dengan Jaksa Agung ST Burhanuddin.
"Kan, dengan Pak Jaksa Agung, kan, sudah sama-sama enggak ada masalah," kata Listyo Sigit usai menghadiri pelantikan pengurus GP Ansor periode 2024-2029 di Istora Senayan, Jakarta Pusat, Senin (27/5).
Presiden Jokowi sebelumnya juga mengaku sudah memanggil Kapolri dan Jaksa Agung dalam menyikapi masalah ini.
ADVERTISEMENT
Terkait arahan dari Jokowi, Listyo Sigit kembali menegaskan tidak ada masalah dengan Kejaksaan Agung.
"Sudah enggak ada masalah. Memang enggak ada masalah apa-apa," tegasnya.