Iran: AS Kecanduan Membully Negara Lain

11 Agustus 2018 17:02 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Donald Trump. (Foto: REUTERS/Jonathan Ernst)
zoom-in-whitePerbesar
Donald Trump. (Foto: REUTERS/Jonathan Ernst)
ADVERTISEMENT
Menteri Luar Negeri Iran Javad Zarif kembali menyindir Amerika Serikat. Sindiran tersebut disampaikan terkait pertikaian diplomatik antara Turki dan AS.
ADVERTISEMENT
Menurut Zarif, AS sudah kecanduan untuk memberi sanksi serta membully negara lain. Yang terbaru hal tersebut dilakukan Negeri Paman Sam kepada Turki.
Dalam pandangannya, keputusan AS memberikan sanksi pada Turki yang merupakan anggota NATO memalukan dan menimbulkan kesulitan ekonomi. Zarif menegaskan, AS dan Turki yang sama-sama anggota NATO tak seharusnya terlibat pertikaian.
"AS harus menyembuhkan kecanduannya memberikan sanksi dan membully. Seluruh dunia akan bersatu untuk melawan mereka," sebut Zarif seperti dikutip dari AFP, Sabtu (11/8).
"Kami akan selalu dan terus bersama negara tetangga kami (Turki, -red)," sambung dia.
Pertikaian AS-Turki bermula dari penahanan Pendeta Andrew Brunson. Pria itu adalah warga AS yang ditahan di Turki karena diduga terlibat upaya kudeta dua tahun lalu.
ADVERTISEMENT
Presiden AS Donald Trump meminta Turki untuk melepaskan Brunson. Permintaan itu tidak direspons Turki.
Merasa perintahnya ditolak Turki, AS menaikkan tarif bea masuk bagi produk baja dan almunium Turki. Keputusan AS membuat Turki dihantam krisis setelah mata uangnya, Lira, menukik tajam.
Sementara itu, Iran juga masih berada di bawah status disanksi AS. Sanksi ekonomi dijatuhkan setelah AS keluar dari kesepakatan nuklir dengan Iran.