Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Pemerintah Iran menghapus persyaratan visa bagi pemegang paspor dari 33 negara, termasuk Indonesia. Dengan kebijakan bebas visa ini, Iran berharap semakin banyak turis yang datang ke negara berjuluk Negeri Para Mullah ini.
ADVERTISEMENT
“Usulan Kementerian Pariwisata untuk membatalkan visa beberapa negara telah disetujui oleh pemerintah,” kata Menteri Pariwisata Iran Ezzatollah Zarghami dikutip dari Tehran Times, Jumat (23/12).
Adapun 33 negara yang bebas visa masuk Iran, yaitu: India, Uni Emirat Arab, Bahrain, Arab Saudi, Qatar, Kuwait, Indonesia, Brunei, Jepang, Singapura, Kamboja, Malaysia, Vietnam, Brasil, Peru, Kuba, Meksiko, Bolivia, Venezuela, Bosnia dan Herzegovina, Serbia, Kroasia, Belarus, Lebanon, Uzbekistan, Kyrgyzstan, Tajikistan, Tunisia, Mauritania, Tanzania, Zimbabwe, Mauritius, dan Seychelles.
Sebelumnya, WNI yang hendak berwisata ke Iran harus mengantongi visa setiba di Bandara Imam Khomeini di Teheran (visa on arrival/VoA) yang berlaku 30 hari. Visa juga dapat diperoleh melalui Kedutaan Besar Republik Islam Iran di Jakarta sebelum terbang.
ADVERTISEMENT
“Pemerintah bermaksud membuka pintu negara kepada dunia…. Dan keputusan ini merupakan keputusan yang berani,” ujar Zarghami.
“Kami siap membuka pintu bagi masyarakat di seluruh dunia dan menyediakan lebih banyak fasilitas bagi mereka sehingga mereka dapat dengan mudah mengunjungi negara kami dan mendapatkan manfaat,” lanjutnya.
Menurut Zarghami, bebas visa ini diharapkan dapat membuka era baru pengembangan pariwisata di Iran, babak baru kemakmuran, dan mengakhiri propaganda negatif serta Iranofobia.
Iran termasuk negara yang memiliki jejak peradaban tertua di dunia. Sebanyak 27 di antaranya terdaftar dalam daftar Warisan Dunia UNESCO.
“Pariwisata adalah hak semua orang di seluruh dunia, dan Iran, dalam hal signifikansi sejarah, alam, ekowisata, perhotelan, dan pariwisata kesehatan, adalah salah satu negara yang paling indah,” promosi Zarghami.
ADVERTISEMENT
Data terbaru yang dirilis Kementerian Pariwisata menunjukkan, jumlah wisatawan asing mencapai 4,4 juta selama delapan bulan pertama tahun ini (dimulai tanggal 21 Maret), meningkat 48,5 persen dibandingkan tahun lalu.