Iran dan Oman Laporkan Kasus Pertama Virus Corona Varian Baru

Seorang petugas mengenakan baju hamzat di rumah sakit sementara untuk pasien corona, di pusat pameran internasional di Teheran Utara, Iran. Foto: AP Photo/Ebrahim Noroozi

Pemerintah Iran melaporkan kasus pertama varian baru virus corona yang muncul di Inggris. Menteri Kesehatan Saeed Namaki mengatakan, jenis baru virus corona itu berasal dari seorang warga negara Iran yang baru saja tiba dari Inggris.

Mengutip Reuters, pada saat yang sama kementerian kesehatan setempat juga menyatakan Iran sebagai negara yang paling parah terkena dampak dari virus corona di kawasan Timur Tengah.

"Sayangnya, kami menemukan kasus pertama mutasi COVID-19 Inggris dari seorang rekan senegaranya yang telah kembali dari Inggris dan yang dirawat di salah satu rumah sakit swasta kami," kata Namaki seperti dikutip dari Reuters, Rabu (6/1).

"Kami tidak menemukan jejak virus ini pada kerabat pasien," sambungnya.

Warga memakai untuk mencegah penyebaran virus corona di sebuah jalan di pusat kota Teheran, Iran. Foto: AP Photo/Ebrahim Noroozi

Juru bicara kementerian, Sima Sadat Lari mengatakan bahwa Iran telah mencatat 98 kematian akibat virus corona dalam 24 jam terakhir, angka itu menjadi yang terendah sejak 18 Juni. Penambahan itu menggenapi total korban meninggal akibat corona menjadi 55.748. Selain itu ada pula penambahan sebanyak 6.113 kasus baru, sehingga total kasus yang teridentifikasi menjadi 1.255.620.

Pada akhir Desember, Iran telah memperpanjang jam malam lalu lintas ke ratusan kota berisiko rendah dalam upaya mempertahankan penurunan jumlah infeksi dan kematian baru akibat virus corona. Jam malam melarang penggunaan mobil pribadi untuk mengurangi tingkat kontak antar manusia.

Oman Laporkan 1 Kasus Baru Corona Asal Inggris

Muscat, Oman Foto: Pixabay

Tak hanya Iran, kasus baru virus corona yang berasal dari Inggris juga ditemukan di negara Oman. Serupa dengan Iran, kasus varian baru corona ini juga didapati kementerian kesehatan setempat dari warga negara Oman yang baru saja tiba dari Inggris.

Setibanya dari Inggris, warga negara Oman itu disebut mengalami gejala pernapasan saat berada di lokasi karantina. padahal, yang bersangkutan memiliki hasil test negatif sebelum ia bepergian.

Sebelumnya, Oman membuka kembali perbatasan darat, udara, dan lautnya pada 29 Desember, setelah penutupan selama satu minggu karena varian baru corona tersebut. Tes negatif PCR COVID-19 diwajibkan bagi mereka yang datang dari luar negeri di bandara mana pun di Oman.