Iran Hukum Gantung Pelaku Pembantaian di Parade Militer yang Tewaskan 25 Orang

6 Mei 2023 21:57 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi bunuh diri. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi bunuh diri. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pemerintah Iran menghukum gantung warga keturunan Swedia-Iran, Habib Farajollah Chaab, Sabtu (6/5). Chaab adalah pemimpin kelompok separatis yang dituduh melakukan sejumlah serangan, termasuk di sebuah parade militer tahun 2018 silam yang menewaskan 25 orang.
ADVERTISEMENT
Chaab dijatuhi hukuman mati karena dianggap melakukan pelanggaran berat di bawah hukum Islam Iran dengan tuduhan memimpin Gerakan Perjuangan untuk Pembebasan Ahwaz. Ia ditangkap dan dibawa ke pengadilan pada 2020 silam di negara tetangga Turki.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri Swedia, Tobias Billstrom, mengaku kecewa terhadap eksekusi itu. Swedia bahkan telah memanggil wakil duta besar Iran untuk memprotes eksekusi pada Chaab sehari sebelumnya.
"Hukuman mati adalah hukuman yang tidak manusiawi dan tidak bisa diubah. Dan Swedia, bersama dengan anggota UE yang lainnya, mengutuk penerapannya dalam segala keadaan," ucap Billstrom.
Swedia telah menyuarakan keprihatinan atas kasus Chaab. Hubungan Swedia dengan Iran juga memburuk sejak pengadilan Swedia menjatuhkan hukuman penjara seumur hidup pada mantan pejabat Iran yang terlibat dalam eksekusi massal tahanan politik 1988.
ADVERTISEMENT
Iran memiliki hubungan yang tegang dengan etnis minoritasnya, termasuk Arab, Kurdi, Azeri, dan Baluch, dan menuduh mereka bersekutu dengan negara-negara tetangga. Orang Arab dan minoritas lainnya telah lama mengeluh menghadapi diskriminasi di Iran, sebuah tuduhan yang dibantah Teheran.