Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.100.5
22 Ramadhan 1446 HSabtu, 22 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Iran, ISIS dan Osama, Disinggung dalam Pidato Perpisahan Obama
11 Januari 2017 10:36 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:19 WIB
ADVERTISEMENT

Presiden Amerika Serikat Barack Obama menjabarkan pencapaian pemerintahannya selama delapan tahun terakhir. Salah satu di antaranya adalah pembunuhan Osama bin Laden dan kesuksesan membendung serangan teroris besar di tanah Amerika.
ADVERTISEMENT
Berbicara di atas mimbar auditorium McCormick Place, Chicago, Selasa malam waktu setempat (10/1), Obama mengatakan AS di bawah pemerintahannya telah berhasil melalui resesi ekonomi, meningkatkan lapangan pekerjaan di sektor industri otomotif, memperbaiki hubungan dengan Kuba, dan terpenting, kematian Osama bin Laden.
"Jika saya katakan kami telah membuka bab baru dengan rakyat Kuba, menutup program nuklir Iran tanpa perlu melepaskan satu pun tembakan, dan membunuh otak dari 9/11....Itu yang kita lakukan. Itu yang kalian lakukan. Kalian adalah perubahan. Amerika menjadi tempat yang lebih baik dan lebih kuat," kata Obama.
Obama mengatakan tidak ada serangan teroris asing di Amerika dalam delapan tahun pemerintahannya. Serangan-serangan terorisme kebanyakan berasal dari ekstremis di dalam negeri. Saat ini, kata dia, para penegak hukum AS lebih waspada dan efektif untuk mencegah hal serupa.
ADVERTISEMENT

"Kami telah membunuh ribuan teroris, termasuk Osama bin Laden. Koalisi global memimpin pertempuran melawan ISIL telah membunuh banyak pemimpin mereka, dan merebut setengah dari wilayah mereka. ISIL akan dihancurkan, dan tidak ada yang mengancam Amerika akan bisa aman," kata Obama, menyebut nama lain ISIS.
Osama bin Laden tewas dalam serbuan pasukan NAVY Seal di tempat persembunyiannya di kota Abbotabbad, Pakistan, pada Mei 2011. Obama dipuji atas terbunuhnya Osama, pemimpin al-Qaidah, yang disebut otak dari serangan 9/11 di New York yang menewaskan ribuan orang.
Obama menyerukan AS untuk tidak mundur dari pertempuran global melawan terorisme. Dalam seruan ini tersirat sindiran untuk Donald Trump yang menyatakan akan menarik pasukan AS dari berbagai negara, termasuk negara-negara sekutu di Asia.
ADVERTISEMENT
"Tetaplah waspada, jangan takut. ISIL akan mencoba membunuh orang tidak berdosa. Namun mereka tidak bisa mengalahkan Amerika kecuali kita mengkhianati Konstitusi dan prinsip-prinsip yang kita perjuangkan," kata Obama.
Obama akan habis masa jabatannya pada 20 Januari mendatang seiring pelantikan Donald Trump sebagai presiden terpilih AS yang baru. Obama telah memimpin negara itu selama delapan tahun, setelah memenangkan dua kali pemilu presiden.