Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0

ADVERTISEMENT
Iran menyatakan pertukaran tahanan dengan Amerika Serikat (AS) sedikit lagi tercapai. Pernyataan Iran dibantah AS.
ADVERTISEMENT
Komentar mengenai kesepakatan pertukaran tahanan disampaikan Menlu Iran, Hossein Amir-Abdollahian pada Senin (13/3). Menurut Pengadilan Iran dan Kementerian Luar Negeri AS, sampai 2023 ini masih ada tiga warga Negeri Paman Sam ditahan di Iran.
"Kami sudah mencapai kesepakatan dalam beberapa hari terakhir terkait pertukaran tahanan AS-Iran," ujar Amir-Abdollahian saat diwawancarai kantor penyiaran pemerintah IRINN seperti dikutip dari AFP.
Amir-Abdollahian menambahkan, kesepakatan dan penandatanganan dilakukan pada 2022 lalu. Kini, pertukaran tahanan tinggal menunggu persetujuan teknis dari sisi Amerika Serikat sebelum diimplementasikan.
"Dalam pendapat kami, semua sudah siap. Bila semua berjalan baik dari sisi AS, saya pikir kami akan melihat pertukaran tahanan tidak lama lagi," papar Amir-Abdollahian.
Jubir Kemlu AS, Ned Prince, menyebut pernyataan Amir-Abdollahian sebagai kebohongan keji. Bahkan aksi Amir-Abdollahian dianggap menambah luka bagi keluarga warga AS yang ditahan di Iran.
ADVERTISEMENT
"Kami bekerja keras untuk memastikan pembebasan tiga orang warga AS yang ditahan secara salah di Iran," kata Prince.
Isu pertukaran tahanan AS-Iran berembus sejak akhir 2022 lalu. Media Iran bahkan menyebut kesepakatan pertukaran termasuk dengan dicabutnya pembekuan dana Iran di luar negeri.
Namun, pada saat diwawancaraii IRINN Amir-Abdollahian tidak menyinggung mengenai pencabutan pembekuan dana.
Meski AS masih menolak klaim Iran, diduga kuat tiga orang akan dibebaskan seluruhnya adalah warga Amerika keturunan-Iran. Mereka adalah Siamak Namazi, Morad Tahbaz, dan Emad Sharqi.
Mereka ditangkap atas tuduhan beragam, seperti spionase, bersekongkol dengan asing hingga kerja sama terlarang dengan pemerintah negara lain.
Sedangkan laporan Pengadilan Iran sampai saat ini adalah puluhan warganya ditahan di AS. Dua nama paling tersohor ialah Reza Sarhangpour dan Kambiz Attar Kashani yang ditahan karena melanggar sanksi AS terhadap Iran.
ADVERTISEMENT