Iran Kutuk Serangan Israel ke Warga Gaza yang Sedang Salat Subuh: Biadab!

11 Agustus 2024 2:00 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Seorang wanita menangis di dalam sekolah yang digunakan sebagai tempat penampungan sementara bagi para pengungsi Palestina setelah serangan Israel di Kota Gaza,  Sabtu (10/8/2024). Foto: Omar AL-QATTAA / AFP
zoom-in-whitePerbesar
Seorang wanita menangis di dalam sekolah yang digunakan sebagai tempat penampungan sementara bagi para pengungsi Palestina setelah serangan Israel di Kota Gaza, Sabtu (10/8/2024). Foto: Omar AL-QATTAA / AFP
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Iran mengutuk serangan udara Israel terhadap warga Palestina yang sedang salat subuh di sebuah sekolah di Gaza. Iran menyebut aksi Israel itu biadab.
ADVERTISEMENT
Serangan tersebut terjadi pada Sabtu (10/8). Iran juga menyebut serangan itu sebagai kejahatan perang.
"Tidak menghormati aturan dan ketentuan hukum internasional serta prinsip-prinsip moral dan kemanusiaan,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Nasser Kanani dalam sebuah pernyataan terkait serangan Israel tersebut, dikutip dari AFP, Minggu (11/8).
"Contoh nyata dari tindakan genosida, kejahatan perang, dan kejahatan terhadap kemanusiaan," lanjutnya.
Orang-orang memilah-milah reruntuhan di dalam sekolah yang digunakan sebagai tempat penampungan sementara bagi para pengungsi Palestina setelah serangan Israel di Kota Gaza, Sabtu (10/8/2024). Foto: Omar AL-QATTAA / AFP
Kanani menyerukan tindakan tegas dari negara-negara muslim dan pendukung kebebasan di seluruh dunia untuk mendukung perjuangan Palestina melawan Israel.
Badan pertahanan sipil di Jalur Gaza, yang dikendalikan oleh kelompok Hamas, mengatakan 93 orang tewas dalam serangan itu.
Di sisi lain, Militer Israel menuduh militan Hamas menggunakan gedung itu sebagai pusat komando.
Ketegangan antara Iran dan Israel telah meningkat sejak pembunuhan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh pada 31 Juli saat berkunjung ke Teheran, yang menyalahkan Israel dan berjanji akan membalasnya.
ADVERTISEMENT