Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0

ADVERTISEMENT
Pemerintah Iran melarang warganya untuk bepergian ke luar kota dan melakukan tradisi berkumpul selama liburan Tahun Baru Persia. Juru bicara pemerintah Iran, Ali Rabiei, mengingatkan kemungkinan Iran akan menghadapi wabah kedua virus corona.
ADVERTISEMENT
"Sayangnya, beberapa orang di Iran telah mengabaikan saran dari pejabat kementerian kesehatan, mereka tetap melakukan perjalanan selama liburan tahun baru. Ini dapat menyebabkan gelombang kedua virus corona," kata Rabiei dilansir Reuters yang mengutip siaran televisi pemerintah.
Sebelumnya, para pejabat mengeluh banyak warga Iran mengabaikan imbauan untuk tinggal di rumah. Presiden Hassan Rouhani mengingatkan, mereka yang melanggar aturan ini, terancam mendapat sanksi.
"Rencana (baru) ini akan mendorong orang-orang yang telah melakukan perjalanan untuk pulang lebih cepat," kata Rouhani dalam sambutannya.
Rouhani menambahkan, pemerintah juga akan membatasi pertemuan saat festival alam Sizdah Bedar pada 1 April. Festival tradisional ini mengharuskan warga Iran untuk berpiknik di luar ruangan.
"Ini adalah keputusan sulit untuk melindungi kehidupan kalian. Semua taman mungkin ditutup, dan Sizdah Bedar tidak akan seperti tahun-tahun sebelumnya, tetapi kami tidak punya pilihan selain melakukan ini," kata Rouhani.
ADVERTISEMENT
Pihak berwenang telah meminta warga Iran untuk menghindari tempat-tempat umum. Sekolah, universitas, hingga pusat olahraga ditutup sementara.
Rouhani mengatakan, langkah-langkah ini kemungkinan akan berlangsung hingga 4 April, ketika negara sudah dalam keadaan normal usai wabah. Sekolah kemungkinan akan dibuka di Iran setelah liburan Tahun Baru.
Di Iran, jumlah penderita virus corona mencapai 27.017 kasus. Sebanyak 2.077 orang meninggal dan 9.625 pasien dinyatakan sembuh.