Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
ADVERTISEMENT
Pandemi virus corona di Iran masih meluas dan angka kematian terus meningkat. Hal itu membuat badan amal medis yang berpusat di Prancis, Doctors Without Borders, menawarkan bantuan dalam menangani pandemi tersebut. Namun Iran menolak tawaran bantuan tersebut.
ADVERTISEMENT
Penasihat Menteri Kesehatan Iran , Alireza Vahabzadeh, menyatakan negaranya masih sanggup mengatasi virus corona dan menolak diatur asing.
"Karena mobilisasi nasional Iran terhadap (penanganan) virus dan penggunaan penuh kapasitas medis tentara, tidak perlu sekarang tempat tidur rumah sakit diatur oleh pasukan asing. Kehadiran mereka (asing) dikesampingkan," ujar Alireza Vahabzadeh dalam pernyataannya di Twitter seperti dilansir AFP, Selasa (24/3) waktu setempat.
Sebelumnya, badan amal Doctors Without Borders berencana mengirim 9 anggota tim dan peralatan untuk mendirikan sebuah rumah sakit dengan 50 tempat tidur. Akan tetapi kelompok ultra-konservatif di Iran mencurigai bahwa staf Doctors Without Borders akan menjadi mata-mata.
Sementara itu juru bicara Kemenkes Iran, Kianoush Jahanpour, mengatakan terdapat 1.762 kasus baru positif corona dalam 24 jam terakhir. Sehingga total jumlah kasus positif di Iran mencapai 24.811 pasien.
ADVERTISEMENT
Dari jumlah tersebut, terdapat 122 kasus kematian baru. Hal ini menjadikan Iran sebagai negara keempat di dunia dengan angka kematian tertinggi karena corona, yakni 1.934 kasus. Meski memiliki angka kematian tertinggi keempat, Iran belum menerapkan lockdown.