Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Iran Uji Coba Peluncuran Satelit Zuljanah yang Dikhawatirkan AS
27 Juni 2022 16:52 WIB
ยท
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Iran telah melakukan uji coba roket peluncur satelit Zuljanah untuk kedua kalinya. Peluncuran satelit itu untuk tujuan penelitian.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan tayangan televisi pemerintah, peluncuran itu berjalan tanpa masalah. Namun hingga saat ini tidak ada konfirmasi apakah peluncuran itu berhasil dilakukan sesuai rencana atau tidak.
Pada Minggu (26/6/2022), juru bicara kementerian pertahanan mengatakan Zuljanah telah diluncurkan dengan target suborbital. Data yang dikumpulkan dari peluncuran tersebut akan diaplikasikan pada peluncuran ketiga yang telah direncanakan.
Sebelumnya, pejabat Iran tidak memberikan informasi apa pun tentang peluncuran ini dan hingga saat ini tidak ada konfirmasi kapan peluncuran ini sebenarnya dilakukan.
Namun, sejumlah pihak telah memprediksi peluncuran ini selama berminggu-minggu setelah beredar gambar satelit yang menunjukkan Iran sedang mempersiapkan peluncuran di Pelabuhan Luar Angkasa Imam Khomeini di provinsi Semnan.
Diberitakan Al Jazeera, peluncuran ini terjadi tak lama setelah beberapa spesialis kedirgantaraan Iran meninggal dalam keadaan misterius dalam beberapa pekan terakhir.
ADVERTISEMENT
Salah satu dari mereka adalah karyawan kementerian pertahanan Mohammad Abdous. Kemhan mengatakan, Abdoes meninggal dalam misi di Semnan tanpa menjelaskan lebih lanjut tentang situasi ini. Kemhan Iran adalah pihak yang bertanggung jawab atas peluncuran roket Zuljanah.
Hingga saat ini belum diketahui adakah keterkaitan antara peluncuran ini dengan kematian Abdoes dan ahli-ahli lainnya.
Peluncuran Zuljanah ini terjadi beberapa bulan setelah Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC), unit militer terbesar di Iran, berhasil meluncurkan satelit militer kedua mereka.
Satelit yang bernama Noor 2 itu berhasil ditempatkan di orbit pada Maret lalu. Pada saat itu, pasukan elite mengatakan Noor 2 mengorbit pada ketinggian 500 km.
Iran meluncurkan satelit militer pertamanya, Noor, ke orbit 425 km di atas permukaan bumi pada 2020 silam.
ADVERTISEMENT
Amerika Serikat sebelumnya telah menyatakan kekhawatirannya atas program satelit Iran. Mereka mengatakan, teknologi balistik jarak jauh yang digunakan untuk menempatkan satelit ke orbit juga dapat digunakan Teheran untuk meluncurkan senjata jarak jauh, bahkan mungkin hulu ledak nuklir.
Namun, Iran telah secara konsisten menyangkal kecemasan Washington. Teheran menekankan, program nuklir mereka benar-benar bertujuan damai.
Sehari sebelum munculnya kabar peluncuran Zuljanah, pejabat tinggi kebijakan luar negeri Uni Eropa, Josep Borrell, menyetujui keinginan pejabat Iran untuk memulai kembali pembicaraan dengan AS guna memulihkan kesepakatan nuklir 2015 Iran.
Jika berhasil, pembicaraan itu dapat mencabut sebagian besar sanksi keras yang telah dijatuhkan AS terhadap Iran sejak 2018, setelah Washington secara sepihak mengabaikan perjanjian itu.
ADVERTISEMENT
Sebagai gantinya, Iran akan mengembalikan pembatasan signifikan pada program nuklirnya sebagaimana telah disepakati sebagai bagian dari perjanjian awal.
Penulis: Airin Sukono.