Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Irina Ceritakan Detik-detik Pengeroyokan Hermansyah di Tol Jagorawi
19 Desember 2017 19:50 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:13 WIB
ADVERTISEMENT
Kasus penganiayaan ahli teknologi informasi lulusan Institut Teknologi Bandung Hermansyah memasuki persidangan. Dalam sidang untuk mendengarkan keterangan saksi, jaksa penuntut umum menghadirkan istri Hermansyah, Ustinova Irina Alexander (sebelumnya hanya disebut Irina).
ADVERTISEMENT
Irina yang bersaksi di bawah sumpah, menceritakan awal mula keributan antara suaminya dengan lima orang pengeroyok. Menurut Irina, pengeroyokan itu terjadi pada Sabtu (9/7) dini hari di Jalan Tol Jagorawi. Kala itu, Irina dan Hermansyah dalam perjalanan pulang dari Jakarta menuju rumah mereka di Depok, Jawa Barat.
Di tengah perjalanan, mobil yang membawa pasangan suami istri ini tiba-tiba diserempet mobil lain. "Di KM 5 mobil diserempet (sebelah) kanan sontak suami saya mengerem dan pelaku melarikan diri. Kemudian suami saya berkeputusan untuk mengejar," kata Irina yang dialihbahasakan penerjemah di Pengadilan Negeri Jakarta Timur, Selasa (19/12).
Menurut Irina, mobil yang menyerempet kendaraan mereka terus dikejar Hermansyah hingga berhenti. Namun, saat Hermansyah turun dari mobil untuk menyambangi penyerempetnya, malah dihadiahi bogem mentah terlebih dahulu.
ADVERTISEMENT
"Dari lima ini (terdakwa) ada dua yang memukul. Kejadian ini sangat cepat saya turun dari kiri untuk melihat suami saya, tapi dihadang oleh Laurens (satu dari lima terdakwa), menjambak rambut dan memukul," kata Irina.
Saat penganiayaan terjadi, Irina melihat pada mulanya Hermansyah dipukul dengan tangan kosong. Dia tidak menceritakan kapan pengeroyok menghunuskan pisau dan menusukkannya ke tubuh Hermansyah. Irina hanya melihat terdakwa Laurens, yang menahannya keluar dari mobil, memegang pisau.
"Saat itu cukup gelap, jadi saya di kanan tidak lihat apa logam itu digunakan kapan," sebutnya.
Pisau yang dipegang Laurens dipastikan Irina bukan peralatan dapur. Benda yang diduga dipakai untuk melukai Hermansyah ukuranya dianggap besar dan bergerigi.
ADVERTISEMENT
Dalam keadaan itu, Irina mengaku sempat coba melawan. Dia mengambil payung yang ada di mobilnya untuk melawan penganiaya Hermansyah.
"Ketika ambil payung di jok belakang, saya lihat itu Laurens pegang pisau," kata Irina.
Setelah mengeroyok Hermansyah kelima pelaku langsung pergi. Hermansyah tergeletak di jalan hingga Sudarsono yang kebetulan melintas datang menolong.
Di depan hakim ketua Wendra Rais, Sudarsono menyebutkan, saat menolong dia melihat Irina dalam keadaan kebingungan. Sedangkan Hermansyah tampak bersimbah darah.
"Saya tanya dia (Irina) jawab i don't know terus," sebut Sudarsono.
Sudarsono pun membantu Hermansyah dengan menelepon polisi. Sebelum polisi datang, Irina membawa Hermansyah ke rumah sakit.
Dalam kasus ini terdapat lima orang terdakwa. Mereka adalah Laurens Paliyama, Edwin Hitipeuw, Richard Patipeluhu, Erick Birahy, dan Domiance.
ADVERTISEMENT
Menanggapi kesaksian Irina, beberapa terdakwa dalam kasus ini merasa keberatan. Domiance mengaku justru dia yang melerai rekannya saat memukul Hermansyah. Begitu pula terdakwa bernama Edwin yang merasa tidak ikut mengeroyok.
Sedangkan, Laurens membantah memukul dan menjambak rambut Irina. Dia mengaku hanya menampar perempuan kelahiran Rusia itu.
Meski demikian, Irina tetap dengan kesaksiannya. "Saya tetap pada keterangan awal," tegasnya.
Akibat penganiayaan yang dilakukan lima orang tersebut, Hermansyah menderita luka di tangan dan lehernya. Hermansyah sempat kritis akibat luka yang dideritanya.
Irina menuturkan, saat ini kondisi kesehatan Hermansyah sudah lebih membaik. Ahli TI itu sudah bisa makan dan mandi sendiri, hanya saja masih ada beberapa fungsi syaraf yang terganggu.
Kasus ini sempat menimbulkan spekulasi, pasalnya Pakar TI ini pernah memberikan komentar soal kejanggalan dalam chat mesum Rizieq Syihab dan Firza Husein. Namun, setelah polisi menangkap pengeroyok Hermansyah, peristiwa tersebut dipastikan murni akibat pelaku yang kesal karena cek cok di jalan.
ADVERTISEMENT