Irma Chaniago soal RSUD Ciereng Tolak Ibu Hamil: RS Tak Boleh Berbisnis

8 Maret 2023 11:23 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Politisi NasDem, Irma Suryani Chaniago di D'consulate Resto. Foto: Aprilandika Pratama/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Politisi NasDem, Irma Suryani Chaniago di D'consulate Resto. Foto: Aprilandika Pratama/kumparan
ADVERTISEMENT
Kasus seorang ibu hamil bernama Kurnaesih (39 tahun) meninggal dunia bersama kandungannya yang berusia 9 bulan usai diduga ditolak RSUD Ciereng Subang, Jawa Barat, menuai sorotan. Anggota Komisi IX DPR yang mengurusi kesehatan, Irma Chaniago, ikut berkomentar terkait hal ini.
ADVERTISEMENT
"Kepala rumah sakit berikut pihak yang ikut serta menolak pasien (dokter jaga dan lain-lain) wajib dipecat karena sudah melanggar regulasi dan sumpah dokter," kata Irma kepada wartawan, Rabu (8/3).
Politikus NasDem itu menyebut RSUD seharusnya tidak membahas biaya pengobatan saat menangani pasien, apalagi dalam sudah kritis.
"Rumah sakit umum daerah atau RSUD adalah milik pemerintah, seharusnya tidak boleh bicara uang atau berbisnis dengan rakyat. Soal rujukan tidak boleh menjadi penting jika kondisi pasien kritis, sedangkan yang tidak kritis saja tidak boleh ditolak, apa lagi yang kritis" sebutnya.
Karena itu, ia meminta Menkes untuk memberikan peringatan kepada RSUD agar tak melakukan kejadian serupa.
Menkes Budi saat dijumpai wartawan usai acara Kemenko PMK yang bertajuk "Gerakan Penimbangan Bulanan Nasional untuk Percepatan Penurunan Stunting," Jakarta, Selasa (28/2/2023). Foto: Thomas Bosco/kumparan
Sebelumnya, Polres Subang mengusut kasus meninggalnya dunia ibu hamil karena diduga ditolak oleh pihak RSUD Ciereng Subang. Mereka mulai mencari informasi dan mengumpulkan bahan keterangan dari sejumlah pihak.
ADVERTISEMENT
"Mendata, mencari informasi keterangan," kata Kapolres Subang, AKBP Sumarni, melalui sambungan telepon pada Selasa (7/3).
Namun belum diungkap siapa aja yang sudah dimintai keterangan oleh polisi.
Sementara Direktur Utama RSUD Ciereng, Subang, dr. Ahmad Nasuhi sudah mengambil tindakan sesuai standard operational procedure (SOP).
Menurutnya saat memberikan konfirmasi permintaan rujukan Puskesmas, pihak RSUD telah menyebut ruang ICU penuh dan menyarankan untuk mencari rumah sakit lainnya karena melihat kondisi pasien membutuhkan ICU.
"Hari Kamis (16/2/2023) masuk ke RSUD Subang, tapi sebelumnya pasien ini sudah diinformasikan lewat bidan yang membawa pasiennya bahwa kondisi ICU penuh," katanya.