Ironi STIP: Peringatan Tindak Kekerasan dan Tewasnya Amirullah

11 Januari 2017 11:50 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:19 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Barisan Taruna STIP Jakarta (Foto: STIP Jakarta/facebook)
Suasana Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Marunda, Jakarta Utara, pagi ini terlihat sepi. Tak banyak kesibukan setelah peristiwa tewasnya Amirullah di tangan 4 orang seniornya malam tadi.
ADVERTISEMENT
Pantauan kumparan, Rabu (11/1), beberapa orang tampak hilir mudik keluar masuk gerbang STIP. Baik pejalan kaki, pengendara sepeda motor atau yang menggunakan mobil. Ada yang berpakaian biasa, seragam STIP, sampai angkatan bersenjata.
Gerbang depan STIP Jakarta. (Foto: Johanes Hutabarat/kumparan)
Tampak tidak ada ketegangan yang nyata terasa di depan gerbang tersebut. Suasana STIP terasa tenang, seperti tidak terjadi apa-apa. Padahal malam tadi ada penganiayaan yang berujung tewasnya Amirullah.
"Saya baru tahu sekarang ini mas (ada pembunuhan)," ucap salah seorang penjaga warung di depan STIP.
Pemandangan gedung STIP Jakarta (Foto: STIP Jakarta/facebook)
Memasuki dalam komplek STIP, ada sebuah tulisan besar di lapangan STIP yang sangat mencolok: "Pelaku Tindak Kekerasan/Pemukulan Akan Dikeluarkan Dari STIP".
Pemandangan lapangan STIP Jakarta (Foto: Johanes Hutabarat/kumparan)
Semacam peringatan yang disadari pihak sekolah bisa terjadi kapanpun di STIP. Lalu terjadi pukul 22.00 WIB malam tadi, Amirulloh Adityas Putra dan kelima teman sesama taruna tingkat 1 dianiaya 4 orang seniornya.
ADVERTISEMENT
Semula hanya model perpeloncoan dengan menganiaya para junior menggunakan tangan kosong yang diarahkan ke bagian perut, namun saat giliran Amirullah, dia tersungkur hingga akhirnya dinyatakan tewas.
Kasus ini masih didalami oleh kepolisian. Sudah ada 4 tersangka ditetapkan.
Infografis kekerasan tak berujung di STIP Jakarta. (Foto: Ridho Robby/kumparan)